Kreatif, GenPI Jateng Gemparkan #GenPiSukaKuliner di Dunia Maya

  • Bagikan
“Yang dibutuhkan adalah kreasi, seperti halnya mempromosikan destinasi waktu di GMT 2016 silam. Orang mengejar ke Indonesia hanya untuk 2-3 menit GMT saja. Ini juga tak jauh beda. Kasih panduan orang agar mau mencicipi dahsyatnya kuliner Nusantara di Semarang," jelasnya. Mulai dari akun fanspage dan website, retweeters, original tweets, most popular, highest impact, dan top photografers, semua kompak mempromosikan #GenPiSukaKuliner. Kombinasi antara caption, promosi dan foto, yang kompak digaungkan netizen itulah yang menjadikan #GenPiSukaKuliner menjadi trending topic. “Ramai di medsos itu bisa menjadi indikator, bahwa kegiatan ini meluas. Teruskan sampai betul-betul mempengaruhi publik untuk berwisata kuliner di Semarang,” jelas Arief Yahya yang asli Banyuwangi itu. Shafigh Pahlevi Lontoh, Koordinator GenPi Jateng, juga terperanjat melihat respons di lapangan yang sangat kuat. Dari sejumlah isu kuat seperti Ahok, Pertamina dam DGITM, netizen ternyata ikut aktif mempromosikan Bimtek dan kuliner Semarang. “Ini event ketiga yang sukses menjadi trending topic. Yang pertama launching  #GenPiJateng. Setelah itu #smggreatsale2017 dan #sarungan merajai jagat media sosial Twitter. Kemudian disusul #LiveInBejalen yang jadi trending topic. Dan sekarang #GenPiSukaKuliner. Kita maksimalkan potensi anggota kita melalui medsos Twitter dan Instagram,” ucap Shafigh Pahlevi Lontoh, Koordinator GenPi Jateng. Tagar #GenPiSukaKuliner dibuat secara natural. sampai pukul 13.00 WIB, taggar tersebut masih bercokol diposisi ke-3 trending topic Indonesia,” ujar Shafigh. Pihaknya selalu mencari tema-tema unik dan kekinian agar membuat warga di dunia maya penasaran dan mencari tahu. “Pertama di cek dulu apakah sudah ada yang memakai hashtag tersebut. Biasanya kita buat yang lucu-lucu dan yang kekinian supaya bisa diterima dan bikin penasaran netizen,” ujarnya. Tidak Hanya Itu, GenPi Jateng yang terbentuk dua bulan lalu, juga membuat pemilihan taggar yang umum. Sehingga bisa digunakan GenPi yang ada di Indonesia. “Pemilihan tagar kunci utamanya. Cuitan kita bisa menjadi trending. Kita juga menginformasikan ke teman-teman GenPi lain untuk ikut berpartisipasi menggunakan tagar tersebut untuk di repost sehingga bisa menjadi pembicaraan banyak orang di medsos,” tambahnya.. (*)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan