Atambua Siapkan Atraksi Desa Fatubesi untuk Menggoda Timor Leste

Untuk digitalisasi, Kota Atambua dan seluruh Kabupaten Belu juga sudah siap dengan jaringan selular. Telkomsel 4G siap melayani wisatawan yang menyambangi Atambua.
”Ada beberapa festival yang tahun lalu sukses membuat mereka berbondong-bondong datang, itu akan kami buat lagi di tahun 2017. Kita akan jadikan Atambua Kota Festival, kita akan jadikan ini sebuah branding yang tidak pernah terlupakan bagi Rakyat Timor Leste,” ujarnya.
Untuk urusan destinasi alam, tidak ada yang mengalahkan Padang Fulan Fehan. Dengan cuaca yang dingin, bukit di atas gunung itu tidak dimiliki Timor Leste. ”Mereka laut punya, tapi kalau keindahan Fulah Fehan, hanya kita yang punya, untuk desa Fatubesi semuanya kami siapkan di tahun 2017 ini, dan kami sudah berkoordinasi dengan sesepuh desa untuk mensukseskan program desa wisata Fatubesi,” ujar Kadispar Johannes.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, Kabupaten Belu yang secara geografis berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dinilai memiliki daya tarik tersendiri dan sangat strategis untuk pengembangan pembangunan pariwisata. Sejak Kemenpar menghidupkan crossborder, area sejak 2016, wilayah perbatasan menjadi deatinasi yang lumayan bagus.
Bahkan, sampai 3,6 persen dari total angka kunjungan wisman. "Belajar dari banyak negara di Eropa yang maju karena crossborder," ungkap Menpar Arief Yahya. Tahun ini, 2017, crossborder area juga menjadi target perolehan wisman. Karena itu, berbagai event digelar untuk menghidupkan wilayah perbatasan dengan berbagai festival.(*)