Kementrian PUPR siap dukung Program Kemenpar Terkait Kualitas Homestay

JAKARTA – Mantra Menteri Pariwisata saat ini adalah: Homestay.. Homestay.. Homestay Desa Wisata! Pekerjaan besar dan prioritas utama (top three) di 2017, adalah homestay desa wisata itu. Bahkan tim 10 Destinasi Prioritas hampir setiap hari melaporkan progres pengembangan homestay itu, karena harus berkolaborasi dengan banyak kementerian dan lembaga.
Setelah disupport Kementerian BUMN, sekarang giliran Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang ikutan action.
Langkah konkritnya, menggarap Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah tidak layak huni di sekitar lokasi wisata Danau Toba, Tanjung Lesung dan Bromo-Semeru-Tengger. Di tiap masing-masing lokasi wisata tersebut akan ada 100 rumah yang mendapatkan BSPS dengan nilai Rp 15 juta per rumah.
“Tahun 2017 ini kita akan start. Kami akan fokus menggarap homestay di sekitar lokasi wisata Danau Toba, Tanjung Lesung dan Bromo-Semeru-Tengger,” papar Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Hardi Simamora.
Kucuran dana pun siap digelontorkan Kemen PUPR. Masing masing lokasintersebut nantinya akan diberikan stimulan dalam program BSPS sekitarn100 rumah dengan bantuan sekitar Rp 15 juta per rumah. Yang dibidik, apalagi kalau bukan peningkatan kualitas rumah penerima bantuan di wilayah destinasi wisata. Levelnya akan didorong naik kelas.
Dari yang sebelumnya tidak layak huni menjadi layak huni. “Dana maksimal per rumah mencapai Rp 15 juta dengan kriteria rumah rusak berat. Output kegiatan kami, rumah tesebut menjadi layak huni dan outcome-nya rumah tersebut bisa terhuni,” katanya.