Lanjutkan Roadshow, Menpar Arief Yahya ke Markas Lion Air Lagi

Rusdi Kirana menyarankan agar perusahaan BUMN, seperti WIKA, membangun hotel dengan bantuan financing dari bank-bank BUMN. "Lion Air bersedia untuk memblok dan memastikan kamar-kamar hotel tersebut dibeli Lion Group, sehingga ketersediaan pelanggan hotel dapat terjamin," tantang Rusdi Kirana.
Lion Air juga masih menemui kendala regulasi dari Kemenhub. Menpar Arief berjanji akan meneruskan kajian hukum dari Lion Air kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sehingga peraturan-peraturan yang banyak menghambat dapat dihilangkan.
Lion Air Group juga siap menerbangi Bandara Silangit Danau Toba ketika landasan sudah siap, diperkirakan bulan September 2017. Maskapai nya adalah Batik Air, salah satu maskapai group Lion yang full service.
Rusdi Kirana juga menyampaikan usulan agar ada panggung di Boulevard Manado yang menjadi tempat pertunjukan Budaya setiap hari. Bapak Rusdi menyarankan ada pihak dari Kemenpar yang juga stand by di sana. Menpar pun langsung meminta Kadispar di Manado dan Sulut agar menindaklanjutinya.
Selain itu, Rusdi juga menyarankan untuk menjadikan airport di Gorontalo Sulut sebagai "alternate station" bagi Manado. Itu artinya harus menggeser dari Makassar, yang jarak tempuh dan lokasinya lebih jauh. Ini sekaligus menghidupkan pariwisata di Gorontalo.
Secara khusus Menpar Arief Yahya mendorong Lion Air Group untuk membuka rute ke Tanjung Pandan Belitung yang sudah menjadi International Airport. Malindo tertarik untuk menerbanginya dari Subang Airport Kuala Lumpur. "Bandara Internasional Belitung sudah siap dioperasikan, silakan Lion Group masuk, dan membuka direct flight ke Negeri Laskar Pelangi," tutur Menpar Arief.