Menpar Arief Yahya Lanjutkan Roadshow Air Connectivity ke AP I Ngurah Rai Bali

Ketiga, traffic di sebagian besar bandara Internasional di Indonesia over capacity, seperti DPS (Bali) dan CGK (Jakarta) yang merupakan pintu gerbang utama bagi wisman, juga beberapa bandara lainnya yg banyak diminati oleh wisman, seperti SUB (Surabaya) , JOG (Jogja) dan BDO (Bandung).
Karena itulah Kemenpar roadshow untuk untuk Aksesibilitas Udara. Kemenpar perlu melakukan kunjungan ke Airlines, Air Navigation, AP I dan AP II. Adapun Airlines yang sudah dikunjungi antara lain: Garuda Indonesia, Air Asia, Sriwijaya, Lion Air, Thai Lion Air Bangkok, Jetstar Australia, Tiger - Scoot Air Singapore, dan lainnya.
Tanya: Siapa saja pihak yang terkait dengan Aksesibilitas atau Konektivitas Udara ini ?
AY: Sejatinya, air connectivity ini bukan tugas dan fungsi Kemenpar. Kami sama sekali tidak punya tangan dan kaki sampai ke level teknis, di lapangan. Kemenpar itu tuga utamanya promosi, mendatangkan wisman ke tanah air.
Tapi, kami paham, di sinilah critical success factor nya, di sinilah pintu yang membuat bottleneck, kalau dalam IT, bendwidth-nya harus diperbesar.
Karena akses itu vital, otoritasnya tidak langsung, dan menentukan, maka "Indonesia Incorporated" sebagai spirit untuk bekerja bersama untuk gol yang sama, membangun pariwisata Indonesia, untuk kesejahteraan bangsa.
Tiga isu utama, yaitu : Traffic Right dan Perijinan Rute Penerbangan, Kapasitas Bandara, Seats Capacity Airlines. Itulah yang kami kerjakan dengan roadshow ini.
Karena itu pula saya merumuskan strategi 3A untuk meningkatkan Aksesibilitas Udara (baca kembali : CEO Message #14), yaitu perlunya membangun komunikasi dan kolaborasi dengan unsur 3A Akses Udara, yaitu : Authorities - Airports&AirNavigation - Airlines.