Mataram Seriusi Garap Kota Tua Ampenan Jadi Destinasi Wisata

LOMBOK - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi inisiatif Kota Mataram untuk merevitalisasi Kota Tua Ampenan, Lombok, NTB. Kota pelabuhan yang sudah ada sejak zaman kolonial itu bakal diseriusi menjadi salah satu ikon destinasi andalan Kota Mataram. Sebuah konsep pembangunan yang berbasis pada akar, simbol, dan visi Mataram.
Menurut dia, gagasan ini perlu segera direalisasi, untuk menjaring wisatawan mancanegara yang semakin melirik Lombok. Terutama originasi Timur Tengah yang selama ini lebih banyak yang terbang ke Thailand dan Malaysia. "Lombok sudah dua tahun berturut-turut dinobatkan sebagai world's best halal destination, karena itu harus mengoptimalkan semua potensinya," kata Menteri Arief.
Sejak dua tahun lalu, Ampenan sudah diusulkan menjadi semacam "Bukit Bintang"-nya Kuala Lumpur. Tempat wisata kuliner, arena nongkrong wisatawan, dengan pedestrian yang luas, bersih dan background gedung-gedung tua yang arsitekturalnya masih utuh. Semua syarat atraksi itu ada di Ampenan.
Sedangkan amenitasnya, bisa benchmark ke kawasan Masjid Sultan di Distric Rochor, Singapore. Kota lama, yang dipertahankan seluruh arsitektur bangunannya, dan menjadi destinasi favourit wisatawan.
"Lombok itu sudah menjadi destinasi nomor 9 Asia pilihan travellers di TripAdvisor 2017. Lombok punya pantai-pantai bagus, pasir putih dan pasir pink. Lombok punya underwater yang istimewa. Lombok punya Rinjani, dengan kaldera yang berkelas dunia. Punya pertanian yang subur dan bisa bertanam padi sepanjang tahun. Sebagai destinasi, pulau ini lengkap," jelas Menpar Arief.