Usung Semangat Indonesia Incoporated, Kemenpar Ikut FGD OJK Industri Pariwisata

Dia juga berharap, dengan digelarnya FGD tersebut, dapat dihasilkan tindak lanjut berupa program pembiayaan untuk industri pariwisata . Turut hadir dalam FGD ini adalah, PT Bahana TWC Investment, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Nikko Securities Indonesia, PT Banten West Java, PT Sura Parama Setia, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), Belitung Maritime Silk Road Consortium, Pengurus Indonesia Investment Club Perusahaan-perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun.
Seperti diketahui, belum lama ini, OJK dan Kemenpar menandatangani nota kesepahaman dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pembangunan dan pengembangan 10 destinasi pariwisata baru di Indonesia, yaitu Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Mandalika Lombok, Pulau Komodo, Taman Nasional Wakatobi, dan Morotai.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, OJK memahami bahwa industri pariwisata adalah industri yang memiliki kharakteristik backward dan forward linkage yang besar. Majunya industri pariwisata akan mendorong berkembangnya berbagai industri seperti industri perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan, dan lain sebagainya.
"OJK juga memahami sektor pariwisata menghasilkan devisa negara terbesar nomor empat setelah sektor pertambangan dan perkebunan. Pengembangan 10 destinasi pariwisata baru tersebut sangat besar potensi bagi Negara untuk meningkatkan pendapatannya sehingga diperkirakan akan menjadi Rp 240 Triliun pada 2019.