Yuk, Jelajahi Lima Situs Peninggalan Kerajaan Airlangga dan Singosari

  • Bagikan
Selanjutnya peserta jelajah situs nanti akan dibawa ke Prasasti Cunggrang. Prasasti Cunggrang ini dibuat oleh Mpu Sendok, sang Pendiri Wangsa Isyana Kerajaan Medang (Mataram Kuno) pada tanggal 18 September tahun 851 Saka atau 929 Masehi. Prasasti ini dibangun sebagai ucapan terima kasih kepada penduduk Dusun Cunggrang (sekarang disebut dengan Dusun Sukci) yang telah bergotong royong merawat pertapaan, prasada, dan pancuran air di Gunung Penanggungan yang saat itu disebut dengan Pawitra. Kemudian peserta akan diajak ke Candi Sumber Tetek atau Petirtaan Belahan, juga dikenal dengan Candi Belahan. Sebuah pemandian bersejarah dari abad ke 11, pada masa kerajaan Airlangga. Petirtaan Belahan terletak di sisi timur gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Pemandian ini berbentuk kolam persegi empat yang mendapat pasokan air dari sebuah sungai kecil. Teknologi yang bisa dikaji disini adalah bagaiman di masa Airlangga, membendung air, untuk pengairan sawah di bawahnya. Peserta juga akan dibawa ke Candi Jedong dan berakhir di Candi Jolotundo yang terletak di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Candi Jolotundo ini dibangun pada masa kerajaan Airlangga. Menurut Amien, selama menjelajah lima situs itu, pihaknya akan mengundang secara khusus pengamat sejarah Dwi Cahyono, yang juga pendiri Museum Malang Tempo Doeloe. ‘’Pak Dwi nantinya banyak menjelaskan tentang lima situs itu dari sisi sejarah,’’ katanya. Penjelajahan itu akan memakan waktu sehari penuh. Para peserta tidak dipungut biaya, namun mereka membawa kendaraan sendiri-sendiri. Karena panitia tidak menyediakan transportasi khusus.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan