Warga Desa Ponggok, Dipromosikan Kemendes di Rakornas Pariwisata

Menariknya, yang ikut serta berinvestasi tak hanya berasal dari warga setempat tapi dalam bentuk lembaga. Setiap RW di Desa Ponggok menginvestasikan sebesar Rp 50 juta dan kelompok PKK sebesar Rp 100 juta. Termasuk PAUD/TK yang berdiri di desa tersebut juga ikut serta dalam berinvestasi sebesar Rp 25 juta.
Dari investasi tersebut, kata Joko, warga mendapatkan bagi hasil mulai delapan persen hingga 15 persen dari nilai investasi yang ditanam setiap bulannya. Rata-rata mereka mendapatkan penghasilan minimal Rp 500 ribu tiap bulannya tanpa harus bekerja.
Sedangkan untuk PAUD/TK-nya bisa sampai Rp 2,5 juta. ‘’Tapi bukannya kami mengajari warga malas bekerja. Melainkan ini bentuk pemberdayaan. Karena mereka juga merasa memiliki dan ikut serta dalam mempromosikan potensi desanya,” kata Joko. Sebagai informasi pendapatan Umbul Ponggok bersumber dari tiket masuk serta penyewaan alat mencapai Rp 500 juta per bulan.
Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono menambahkan, sejak adanya BUMDes dengan mengelola sejumlah unit usaha menjadikan tingkat kesejahteraan terus mengalami peningkatan. Penyerahan penghargaan dilakukan pada Sabtu (13/5) saat digelar Expo BUMDes di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Sejumlah unit wahana wisata yang dikelola BUMDes diantaranya Umbulsari, Sigedang, Ponggok Ciblon, rest area, serta hutan wisata. Pada saat ini pihak BumDes sedang mempersiapkan waterpark dengan luas lahan sekitar 7 hektar. ‘’Lahan yang dipakai itu milik warga desa. Tanah mereka dihitung sebagai saham. Demikian pula untuk membangun waterpark itu juga permodalannya dari saham masyarakat desa,’’ jelasnya.