Tiga Kementerian Kompak Resmikan Program Pengembangan Desa Wisata Indonesia

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram menambahkan, pihaknya ingin melengkapi kontribusi dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mendukung keberadaan desa wisata.
"Kami dengan senang hati mendukung program ini, karena ini memang sesuai dengan tujuan dari program-program yang ada di Kemenkop UKM seperti BUMDes," tambah Agus.
Ubud Royal Weekend, yang dilaksanakan di Museum Marketing 3.0, Museum Lukisan dan Puri Agung Ubud ini menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Ki Chan Kim dari Korea membahas tema Human Entrepreneurship, Dr. Martha Tilaar, membahas tema Woman Entrepreneurship, dan dari Kemenpar Hiramsyah (Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Prioritas).
Peserta yang hadir antara lain dari pegawai PT BCA, PT Martha Tilaar, akademisi dari Univ. Brawijaya Malang, dan peserta luar negeri berasal dari Korea, Malaysia, China dan Srilanka.
Industri pariwisata masih menjadi salah satu sumber utama pendapatan negara. Untuk itu, sektor ini akan terus menjadi lahan yang paling tepat untuk dikembangkan. Saat ini, Pulau Dewata, Bali tetap menjadi destinasi utama para wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus).
Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya melihat Program Desa Wisata yang diluncurkan itu cukup strategis. Apalagi berada di Bali, di mana terdapat sebanyak 40% wisman masuk ke Indonesia lewat Pulau Dewata itu. Sisanya, Jakarta 30%, Kepulauan Riau (Kepri) 20%, dan 10% tersebar luas di daerah lain.
“Selain itu, Bali juga istimewa karena segudang reputasi dunia yang dialamatkan padanya. Bali juga contoh destinasi yang paling lengkap 3A-nya, yakni Atraksi, Akses, dan Amenitas,” ungkap Menpar Arief Yahya.