Menpar Arief Yahya: Ramadan, Saatnya Berwisata Religi

Indonesia tergolong cepat mengantisipasi. Yakni dengan membuat Digital Market Place yang bernama ITX –Indonesia Tourism Xchange, yang mempertemukan buyers dan sellers dalam satu platform digital. Seluruh industry diminta bergabung di ITX, free of charge, dan sudah mendapatkan web commerce, booking system dan payment engine. “Tinggal mempromosikan saja, yang itu juga akan dikerjakan bersama-sama,” ungkap dia.
Pola ini, saat dipresentasikan Arief Yahya ke Sekjen UNWTO –United Nation World Tourism Organization-- Taleb Rifai, konsep ini mendapat acungan jempol. UNWTO juga sedang menghadapi “tekanan” dari pemilik-pemilik hotel konvensional, yang dikelola dengan cara-cara standart. Pertumbuhan AirBnB misalnya, sudah jauh melesat dengan angka yang spektakuler.
Di Prancis 62% orang sudah menggunakan jasa Online Travel Agent (OTA). Di Spanyol yang 4 tahun silam masih 12%, saat ini sudah mencapai 75% search and share, booking, dan payment menggunakan OTA.
Homestay Desa Wisata mungkin akan menemukan momentumnya saat ini. Pariwisata sedang heboh, bukan hanya di Indonesia, tetapi di dunia. Platform bisnis kepariwisataan juga sudah mulai berubah, kea rah digital. Kebiasaan anak-anak muda sekarang tidak semua suka berwisata dengan cara-cara lama, tetapi explore dengan gaya baru yang lebih advanture, bersentuhan dengan adat istiadat dan budaya lokal.
“Itu semua terjawab dengan Homestay Desa Wisata. Benchmark-nya banyak di hampir semua negara saat ini, model people to people connections seperti ini jauh lebih menantang. Dan anak-anak muda sekarang, suka tantangan baru,” paparnya.(*)