Gunung Mas Kalteng Makin Pede untuk Kembangkan Desa Wisata

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, untuk menciptakan sebuah Desa Wisata, harus diperhatikan 3A. Bagaimana dengan Atraksi Pariwisata yang akan dikembangkan? Bagaimana kesiapan Akses? Dan dukungan Amenitas-nya?
"Kalau itu sudah kuat semua, masih ada satu lagi yang 50% paling menentukan sukses tidaknya sebuah program. Yakni track record CEO Commitment-nya. Bagaimana pimpinan daerahnya dari Gubernur, Bupati dan Walikota? Apakah mereka benar-benar serius dan konkret dalam membangun daerah dengan pendekatan pariwisata,” ungkap Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menambahkan, Desa Wisata itu bisa berfungsi ganda. Bisa sebagai amenitas dengan homestay, akomodasi di rumah penduduk yang sudah sadar wisata. Juga bisa sebagai atraksi, karena berada dalam atmosfer kehidupan masyarakat desa yang hommy, kaya dengan sentuhan budaya, dan nuansa kekeluargaan yang belum tentu bisa ditemukan di negara lain.
Bahkan Arief Yahya sering berkelakar: “Laki-laki ciptaan Tuhan, Perempuan ciptaan Tuhan, sisanya made in China!” Di Desa Wisata, masyarakat tetap melakukan aktivitas menanam padi, palawija, hortikultura dan mengurus ternak. Hanya saja, bukan semata-mata hasil dari bercocok tanam dan pertanian itu yang ditunggu hasil panennya.
“Tetapi services dan prosesnya sebagai atraksi wisata. Suasana desa wisata yang ramah, gotong royong, penuh dengan rasa kekeluargaan, kaya budaya lokal, dan sadar wisata, itu yang dijual sebagai atraksi di destinasi desa wisata,” ungkap Menpar Arief Yahya.(*)