Bimtek Sinkronisasi Asteng Lahirkan Forum Solo Raya

  • Bagikan
“Konten promosi Soloraya perlu mengangkat keanekaragaman produk daerah masing-masing, sekaligus pastikan pelaku industri pariwisata bersinergi dan diajak untuk berpikir lebih detail.” Ujar Paulus Mintarga. Seirama dengan Paulus, Irfan Sutikno selaku pegiat Solo Creative City Network (SCCN), menjelaskan jika ingin pariwisata Soloraya berkembang, harus dilakukan langkah riil dalam penyiapan promosinya, serta perlu dispesifikasikan terutama dengan mengangkat keunikan dari Kota Solo. “Jelajah nusantara sangat mungkin dilakukan dengan meniru jelajah Jogja-Solo-Semarang tujuannya memperkenalkan Joglosemar: The Wonderland of Java. Saya yakin, destinasi ini sangat layak kemas untuk menarik kunjungan wisatawan,” ujar Irfan. Begitu juga dengan Alfonsus Aditya, salah satu peserta Bimtek yang sangat concern dengan Inovasi dan produk development dari triponyo.com membeberkan, terdapat dua hal yang perlu dikembangkan. Yang pertama, pariwisata Indonesia kekurangan inovasi, contohnya dengan inovasi menjual kekampungan Jawa. Kita tidak perlu malu dengan kampung Jawa. “Kedua, Jangan seragamkan pariwisata secara homogen karena ujungnya tidak akan memiliki nilai jual. Mari kita adaptasi kondisi perbedaan ini, karena terlampau banyak hal menarik di Solo yang belum tergarap. Jika ada yg mengatakan hal “kampungan” tidak bias dijual, salah,! “Kampungan” itu memiliki nilai yang tinggi, Pariwisata bukan hanya sekali jalan, bagaimana menumbuhkan bisnis yang sustainable dan berimpact pada masyarakat,” jelas Adit.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan