Sulawesi Selatan Tak Mau Ketinggalan dalam Pengembangan Desa Wisata

Desa Benteng Alla Utara dikenal sebagai salah satu penghasil kopi Arabika. Kopi asal Desa Benteng Alla Utara sudah terkenal di seluruh Indonesia. "Bahkan, perusahan-perusahaan mancanegara juga mengambil kopi dari Desa Benteng Alla Utara," tambah Arifin.
Sementara itu, Desa Batu Mila juga memiliki banyak tempat wisata. Di antaranya, air terjun Batu Milan, Kebun Raya Massenrempulu, dan tempat permandian Laburang Gallang. Laburang Gallang yang berada di Dusun Malino bahkan disebut-sebut sebagai Green Canyon-nya Enrekang.
Dia menambahkan, Desa Batu Mila akan mendapat suntikan dana sebesar Rp 50 juta.Dana yang berasal dari anggaran dana desa (ADD) tersebut dikucurkan secara bertahap.
“Nanti berikutnya bisa ditambah secara bertahap. Kami siapkan juga dari APBD. Penggunaan dana desa untuk pengembangan wisata jauh lebih tepat sasaran ketimbang hanya memenuhi infrastruktur pedesaan," kata Arifin.
Apalagi, tambahnya, Desa Wisata ditargetkan bisa menyumbang perputaran ekonomi di tengah masyarakatnya.
Homestay Desa Wisata bakal menjadi portofolio industri baru dalam pengembangan amenitas pariwisata. Indonesia akan menjadi negara dengan homestay terbesar, berbanyak, dan terbaik dunia. Itulah ‘mimpi besar’ Menpar Arief Yahya dari Rapat Koordinasi Pariwisata II/2017.
Tahun 2017 ini ditargetkan 20 ribu, tahun 2018 ditambah 30 ribu lagi, dan tahun 2019 dibangun 50 ribu. Total 100 ribu. "Homestay itu dikelola secara korporasi, bukan cara koperasi. Homestay ini dijalankan dengan mesin baru, model bisnis baru, berbasis pada digital yang saya sebut digital sharing economy," kata Arief Yahya.