Genjot Promosi Pariwisata, Berau Terapkan GIS

Syarat pengembangan destinasi itu ada 3A, Atraksi, Akses, Amenitas. Ketiganya harus diperkuat, sebelum dipromosikan besar-besaran ke berbagai platform media. “Tinggal dilihat saja, bottlenecking-nya ada di mana? Apakah di akses, yang membutuhkan dua kali penerbangan? Apakah amenitas, hotel, resto, café dan lainnya? Jangan sampai setelah dipromosikan banyak orang yang tertarik tetapi tidak bisa masuk ke sana karena kapasitasnya kurang?” tuturnya.
Kepala Disbdupar Berau Mappasikra Mappaseleng menambahkan, masih banyak objek wisata air panas dan air terjun di daerah berjuluk Bumi Batiwakkal tersebut. Karena itu, objek-objek wisata tersebut harus dilengkapi dengan informasi yang jelas dan lengkap sehingga memudahkan travelista yang akan berlibur.
“Pariwisata merupakan industri yang menjanjikan peningkatan ekonomi, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam mineral,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pendataan yang terkumpul dalam GIS akan menjadi acuan bagi pemkab untuk mengambil kebijakan dalam mengembangkan Pariwisata Dia juga berharap jaringan internet di objek-objek wisata tersebut tersedia dengan baik.
Jaringan internet, sambung Mappasikra, buka hanya untuk up date data GIS. Namun, juga untuk ajang promosi melalui media sosial oleh para wisatawan. “Kami hanya bisa berharap tahun mendatang tidak ada blank spot seperti di Pulau Kakaban dan Pulau Sangalaki,” kata Mappasikra. (*)