Astaga, Jalan di Pinggir Pantai sampai Miring Begini, Banyak Jatuh Korban

FAJAR.CO.ID, TARAKAN – Warga yang melintas di jalan semenisasi di RT 26 RW 4 Kelurahan Selumit Pantai Tarakan, selalu dihantui ketakutan. Sebab, kondisi jembatan yang dulunya kayu ini, sekarang sudah miring sekitar 25 derajat dan nyaris ambruk.
Kondisinya semakin membahayakan jika air laut dalam kondisi pasang. Sebab selain membuat warga yang melintas harus basah terkena air laut, kondisi jalan licin juga bisa membuat warga terjatuh ke laut jika tidak berhati-hati.
Padahal, jalan yang rusak ini merupakan satu-satunya akses jalan yang digunakan warga sekitar untuk beraktivitas sehari-hari. Terlebih saat warga sekitar yang harus melintasi jalan tersebut menuju tempat salat Idul Fitri, Minggu (25/6).
Warga pesisir yang mayoritas adalah nelayan ini sangat berharap jalan rusak sepanjang 30 meter tersebut segera diperbaiki pemerintah.
Dian, salah seorang warga RT 26 RW 4 ketika ditemui Radar Tarakan mengungkapkan ia dan keluarga serta warga sekitar sangat tidak leluasa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan kondisi jalan seperti itu. Apalagi letak rumahnya yang tepat berada di depan jalan tersebut membuatnya selalu waspada saat berjalan.
"Sudah lama rusaknya. Seorang ibu yang lewat membawa sepeda motor pernah terjatuh di sini," ujarnya.
Ahmad Dahlan, salah seorang warga RT 26 RW 4 Kelurahan Selumit Pantai Tarakan juga menyampaikan keluhan yang senada.
Diceritakannya, sejak 3 tahun yang lalu jalan tersebut mulai rusak dan miring secara perlahan. Lama-kelamaan kerusakannya semakin bertambah dan jalan semakin miring. Kondisinya makin parah ketika terjadi gempa bumi 21 Desember 2015.
“Tempo hari saya lihat Ibu RT 26 (Asni,Red.) bersama beberapa orang melakukan survei. Namun belum ada perbaikan,” tuturnya.
Ia sangat mengkhawatirkan hal yang tidak diinginkan terjadi kepada warga yang lewat, khususnya para ibu-ibu rumah tangga yang membawa kendaraan bersama anak kecil. Sebab ia sering melihat ibu-ibu membawa sepeda motor dan terjatuh.
“Sering terjatuh. Kalau ibu-ibu yang membawa sepeda motor agak ragu melewatinya. Kalau laki mungkin biasa saja,” tuturnya.
Ditambahkannya, pada kondisi air pasang, air laut hampir menutupi semua jalan semenisasi tersebut. Dan tentu sangat mengganggu warga untuk beraktivitas. Untuk itu dirinya berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut. “Kalau air pasang besar tidak bisa lewat orang,” keluhnya.
Ketua RT 26 Kelurahan Selumit Pantai, Asni ketika ditemui Radar Tarakan pada Minggu (25/6) mengatakan, kondisi jalan yang rusak dan miring tersebut sangat mengganggu kegiatan warga sekitar khususnya lingkungan RT 26. Dirinya sudah berusaha menyampaikan keluhan ini ke pihak terkait, termasuk ke Kelurahan Selumit Pantai namun belum ada perbaikan terhadap jalan rusak tersebut.
"Jalannya tambah rusak parah ketika gempa dua tahun yang lalu,” ujarnya.
Ia pun sudah sering mendengar kabar jika ada warga yang pernah terjatuh ketika melewati jalan tersebut. “Kebetulan tadi (kemarin) sewaktu warga sedang salat ke Masjid Al-Barokah, air pasang sedang naik. Sehingga orang jalan di bagian sebelah saja. Banyak warga marah. Kami harap pemerintah mau memperhatikan dan segera memperbaiki jalan tersebut," harapnya.
Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tarakan, Mohdi ketika dihubungi Radar Tarakan melalui sambungan telepon mengaku belum menerima laporan tertulis terkait rusaknya jalan semenisasi tersebut. Namun pihaknya akan segera melakukan koordinasi untuk menindaklanjuti informasi terkait kerusakan jalan tersebut.
"Nanti setelah lebaran selesai akan kami tindak lanjuti. Akan kami tinjau terlebih dahulu. Kebetulan di daerah sana pernah dilakukan pengaspalan jalan," ujarnya.(*/jhn/ddq)