Mata Bernanah dan Berdarah, Bocah Ini Tak Henti Menangis

FAJAR.CO.ID, BALI -- Dari mata Putu Adityawan, cairan nanah dan darah tak henti mengalir. Ia pun tak berhenti menangis.
Bocah berusia dua tahun enam bulan ini mengidap penyakit tumor pada mata kiri.
Senin (3/7/2017), dia bersama neneknya, Ni Ketut Ceruring, terlihat mengantre di ruang administrasi RS Sanglah, Denpasar, Bali.
Dari mata Adityawan, cairan nanah dan darah tak henti mengalir. Orang tuanya, Ketut Apriana (25), mengatakan, Adityawan sudah bolak-bolak pemeriksaan dan perawatan.
Kepada Radar Bali (FAJAR Group), Apriana menyebut anaknya mengidap penyakit tumor mata. Penyakit tersebut bukan bawaan dari lahir atau sejak dalam kandungan.
Penyakit yang membuat sang anak tak berhenti menangis itu diketahui dalam sebuah pemeriksaan medis di RSUD Klungkung.
Awalnya Adityawan mengalami sakit panas di seluruh badan. Dalam waktu bersamaan mata sang bocah juga sakit dan berwarna merah. Saat itu Adityawan masih berusia dua tahun.
"Kami dan keluarga langsung membawa Adityawan ke klinik terdekat. Dokter pun langsung memberikan obat panas. Mata pun dicek," ujar Apriana.
Hasilnya Adityawan divonis mengidap penyakit katarak. Tak lama kemudian sakit mata malah bertambah parah, sementara panas menurun.
"Setelah dibawa ke RSUD Klungkung barulah dapat dipastikan bahwa Adityawan mengidap tumor mata," papar pria asal Pikat, Klungkung.
Apriana mengatakan, empat bulan lebih, tumor mata dengan stadium lanjut diidap buah hatinya. Dulunya dirawat di RSUD Klungkung.
Namun, karena penyakit tumor mata Adityawan bertambah parah akhirnya dirujuk kembali RS Sanglah. Ini kali pertama lakukan pemeriksaan di RS Sanglah, sekaligus mencari kamar untuk rawat inap, karena di surat rujukan Adityawan harus dirawat inap.
Pemeriksaan sudah dilakukan, namun untuk kamar rawat inap untuk anak penuh. "Sehingga kami pun harus kembali ke rumah," ungkapnya.
Pembiayaan rumah sakit semua sudah ditanggung oleh jaminan kesehatan nasional. Adityawan terdaftar dalam layanan kesehatan BPJS kelas III.
Mengenai kamar rawat inap yang penuh, pihak rumah sakit memintanya untuk menunggu. Dengan catatan jika ada kamar kosong pasti akan diinformasikan.
"Saya sebagai orang tua berharap secepatnya mendapat kamar. Pasalnya, penyakit tumor mata Adityawan semakin parah, karena Adityawan harus mendapat perawatan intensif," keluh Apriana.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubbag Humas RS Sanglah, dr. Kadek Nariyatha, membenarkan bahwa kamar pasien rawat inap untuk anak saat ini sangat penuh.
Untuk pasien atas nama Putu Adityawan memang pasien rujukan dari RSUD Klungkung. Pasien tersebut tidak pasien emergency, sehingga pasien pengobatan dan pemeriksaan bisa dilakukan di rumah untuk sementara. Untuk mendapat kamar rawat inap pasien tersebut sudah mendaftar di RS Sanglah karena kamar penuh.
Pasien tersebut diberikan solusi oleh pihak rumah sakit untuk menunggu. Namun pihak rumah sakit tetap memberikan pelayanan medis berupa pemeriksaan dan pengobatan kepada pasien tersebut.
"Jika ada kamar kosong di ruangan pudak pasien atas nama Adityawan, pastinya akan diinformasikan oleh pihak rumah sakit," ujarnya. (ken/mus)