Pemkab Pangkep Beri Data Palsu Soal Terbaliknya Kapal Ambulans

FAJAR.CO.ID, PANGKEP -- Banyak informasi keliru yang disampaikan pemerintah setempat terkait kapal ambulans yang tenggelam di perairan Pulau Samatellu, Desa Mattiro Walie, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, pada Rabu siang (5/7/2017).
Kecelakaan memilukan ini mengakibatkan enam orang meninggal dunia. Empat lainnya masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan.
Data yang diperoleh dari Satuan Polairut Polres Pangkep, sebanyak 30 orang menjadi korban dari kapal tenggelam tersebut.
Jumlah itu ditaksir melebihi kapasitas muatan, dan mengakibatkan kapal tersebut terbalik kemudian tenggelam. Peristiwa nahas ini menewaskan enam orang. Empat orang masih dalam pencarian. Sisanya, sekitar 17 orang, dilaporkan selamat dan telah dievakuasi.
Sebelum menerima data dari Satuan Polairut Polres Pangkep, awak media mendapatkan jawaban yang berbeda jauh dari aparat Desa Mattiro Walie bernama As’ad.
As'ad, yang ditemui di RSUD Pangkep, mengelabui awak media dengan memberi keterangan palsu. Terkesan bahwa pemerintah setempat sengaja menutup-nutupi kecelakaan kapal ambulans yang merenggut nyawa enam orang. "Saya ada di lokasi dan sempat melakukan evakuasi juga. Penumpangnya hanya ada sepuluh orang," katanya.
Tidak hanya itu, saat kembali ditanyakan kronologi terbaliknya kapal tersebut, As’ad menekankan bahwa kapal ambulans tenggelam akibat ombak besar dan faktor cuaca ekstrim, bukan karena kelebihan muatan. Ia pun mengakui jika pihaknya yang menyediakan kapal tersebut untuk rombongan undangan pengantin ke sebuah acara di rumah kepala desa di Pulau Saugi.