Perampok yang sok Galak itu Ternyata Pakai Senjata Mainan

  • Bagikan
Satu orang pelaku menuju ke ruangan Koordinator Estate Manager. Sedangkan seorang pelaku lainnya berjaga di depan pintu masuk sambil menodongkan senjata api laras panjang ke arah karyawan. Di dalam ruang tersebut, ada tiga karyawan yang sedang menghitung uang gaji karyawan. Tiba-tiba pelaku langsung melempar tas ransel warna hitam sambil menodongkan senjata api rakitan laras pendek dengan tangan kirinya. Kemudian mengambil senpi pendek lagi, dan ditodongkannya dengan tangan kanan (kedua senpi ditodongkan) ke kepala salah satu karyawan, yakni Rony. Perampok itu lantas berkata, "Jangan bergerak! Kalau bergerak nanti saya bunuh! Cepat masukkan uang ke tas". Merasa terancam, tiga karyawan tersebut memasukkan uang—saat itu uang berada di lantai—ke dalam tas ransel maupun karung beras yang disiapkan pelaku. Selesai uang dimasukkan ke tas, sekitar 10 menit kemudian, pelaku langsung mengambil tas dan karung tersebut dan meninggalkan ruangan. Pelaku menggunakan sepeda motor lantas melarikan diri ke arah luar kebun. Saat pelaku melarikan diri, ada seorang karyawan PT MPI lainnya yang melihat, dan coba mengejarnya. Sampai akhirnya, pelaku sempat berpapasan dengan sekuriti, dan langsung mengeluarkan tembakan ke atas satu kali. Mendengar letusan senjata api, sekuriti langsung tiarap. Sementara seorang karyawan lain tetap berupaya mengejarnya. Sesampainya di dekat menara api, sekitar 3 kilometer dari lokasi kejadian, pelaku meninggalkan motornya. Mereka pun lari ke dalam hutan. Karena saat itu pelaku membawa senpi maka karyawan tidak berani mengejarnya lebih lanjut.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan