Masih Misterius, Wakapolres Enrekang Sebut “Bayi Ajaib” Kasus Berat

  • Bagikan
"Saya baru tahu kalau UR melahirkan waktu ramai-ramai orang ke rumahnya. Saya juga heran. Karena sebelumnya dia memang tidak pernah (kelihatan) hamil. Orangnya juga jarang sekali keluar rumah. Biasanya cuma main ke rumah saya," ujarnya polos. Kasat Reskrim Polres Enrekang, AKP Abdul Haris Nicholaus mengakui, proses pemeriksaan terhadap UR berlangsung lama. Apalagi ia menjadi perempuan yang mengalami sendiri proses kelahiran bayi. Tentunya, beberapa keterangan kunci bisa digali dari gadis yang baru lulus SMK, dua tahun silam itu. "Kalau dua orang lainnya, kita pulangkan cepat. Sementara UR, tentu lebih lama. Dia juga kooperatif untuk tetap berada di sini (Mapolres) diperiksa," papar Haris, usai mengawal anggotanya di ruangan Unit PPA. Wajahnya terlihat lelah mendalami kasus yang cukup pelik ini. Meski begitu, keterangan-keterangan dari UR terkadang masih ambigu. Kelahiran anak pertamanya, masih kukuh dipertahankannya sebagai hal yang aneh. Di hadapan penyidik, UR menyatakan tak pernah hamil sebelumnya. Haris tentunya perlu memutar otak untuk menemukan petunjuk-petunjuk baru. Ia membuka peluang untuk mendatangkan ahli-ahli baru untuk membantu mengorek informasi. Baik ahli kesehatan, maupun ahli jiwa. "Kami sebenarnya sudah punya gambaran awal bagaimana model kasus ini. Petunjuk-petunjuk itu juga sudah mengarah ke sana. Hasilnya jelas terarah. Tetapi, bukti-buktinya itu yang perlu kita gali lebih jauh," ungkap lelaki yang baru menjabat Kasat selama sebulan ini. Sudah ada delapan saksi yang dimintai keterangan terkait kejadian di Dusun Penja, Desa Karueng itu. Tiga di antaranya berasal dari tim medis. Sementara sisanya berasal dari pihak keluarga, termasuk UR dan ayahnya, Jasman.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan