Begini Gaya Jokowi pada KTT G-20, Jauh dari Kata “Ndeso”

  • Bagikan
"Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama juga berperan penting dalam menyebarkan perdamaian dan ajaran Islam yang toleran," ujar Jokowi saat tampil di arena KTT G-20. Jokowi mengatakan, Indonesia mempunyai posisi unik sebagai negara majemuk, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Dengan posisi yang unik dan strategis, lanjut presiden, Indonesia berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya global memberantas terorisme serta menyebarkan perdamaian dan toleransi. Sebelumnya, dalam kesempatan sama, Jokowi juga mengangkat kasus pengepungan Marawi di Filipina oleh jaringan kelompok ISIS. "Kasus Marawi merupakan panggilan untuk kita semua bahwa jaringan ISIS kini telah menyebar dan afiliasi dengan teroris lokal terus terjadi," papar presiden seperti dikutip dari website Sekretariat Kabinet RI. Sebagai upaya pencapaian solusi atas Marawi, Jokowi juga menyampaikan bahwa perundingan trilateral antara Indonesia-Malaysia-Filipina telah dilaksanakan dengan inisiatif dari Indonesia. "Kedepan, ASEAN juga akan bekerja sama dengan Australia dalam pemberantasan terorisme di kawasan," kata Presiden. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam sesi I tersebut adalah Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Kepala BKPM, Thomas Lembong. (fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan