Penerbit Koran Bersatu Melawan Google dan Facebook

  • Bagikan
Tanpa campur tangan pemerintah, News Media Alliance akan sangat sulit menghadapi duopoli Google dan Facebook. Memang ironis, karena selama ini News Media Alliance getol menyuarakan kompetisi bebas. Tapi, pada saat menghadapi kekuatan Google dan Facebook, ternyata News Media Alliance pun seolah tak berdaya. Tanpa restu pemerintah, News Media Alliance akan terbentur undang-undang antimonopoli. Hanya saja, upaya News Media Alliance untuk membujuk Kongres AS bukanlah hal mudah. Kongres AS sedang dikuasai Partai Republik yang terlibat hubungan kurang baik dengan media. Industri pers AS pun makin putus asa. Dalam sebuah tajuk rencana di Wall Street Journal edisi Minggu (9/7/2017), CEO News Media Alliance, David Chavern, mengatakan bahwa selain ancaman dari Google dan Facebook, Presiden AS, Donald Trump, juga tanpa henti mendelegitimasi dan melemahkan pers. "Satu-satunya cara bagi penerbit untuk bisa menghadapi ancaman yang tak terelakkan ini adalah dengan bersatu," tulis Chavern. Usulannya adalah menggunakan undang-undang antimonopoli untuk mengisolasi Google dan Facebook dari kekuatan pasar. Sebagai rujukan adalah Uni Eropa yang pernah mendenda Google hingga USD 2,7 miliar atas dasar tuduhan penyalahgunaan penguasaan pasar. Merujuk pada opini Chavern, keputusan Uni Eropa biasanya bisa melintasi Atlantik dan diadopsi hingga AS. Penerbit surat kabar memang menjadi pihak pertama yang menyadari perlunya berdamai di antara sesama kompetitor untuk menghadapi Google dan Facebook. Kini, perjanjian untuk berbagi iklan pun makin marak di kalangan penerbit koran di AS.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan