Wawancara Khusus, Novel Baswedan Ungkap Kejanggalan Kasusnya

  • Bagikan
Janji Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang akan memeriksa Anda di Singapura bagaimana kejelasannya? Tidak ada kejelasan. Sampai sekarang belum ada. Cuma, yang mau saya tegaskan dalam kesempatan ini, sejak pertama kali kejadian, saya sudah memberikan keterangan. Hari pertama, polsek datang, dari polres datang, dari polda datang, dari Bareskrim dan densus pun ada. Dan saya selalu memberikan keterangan. Langsung saya berikan, tidak pakai nanti. Jadi, kalau saya dibilang tidak memberikan keterangan, saya kira humas (Polda Metro Jaya dan Mabes Polri) tidak tahu. Karena saya memberikan keterangan bukan ke humas. Humas Polri menyatakan, keterangan Anda mestinya masuk dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Bagaimana terkait itu? Kalau terkait dengan diperiksa, saya kira memberikan keterangan tidak selalu dalam BAP. Penyidik itu mengetahui adanya interview, ada interogasi, dan lain-lain. Jadi, kalau dibilang tidak memberikan keterangan, dia (Humas Polri) lupa barangkali dan tidak paham teknis. Apa lagi kejanggalan penanganan perkara Anda selama ini? Ada lagi penyampaian yang saya dapat itu informasinya bahwa rencana penyidik Polri ingin memperlihatkan kepada saya sketsa wajah yang mereka buat. Menurut saya, ini kekonyolan yang perlu dipublikasikan. Karena sejak awal kejadian saya bilang tidak melihat langsung pelakunya. Ini berkali-kali saya sampaikan secara jelas dan lugas. Jadi, kalau dibilang akan ditunjukkan sketsa wajah pelaku kepada saya, berarti dia tidak paham dengan penyampaian (keterangan) saya. Saya nggak lihat pelakunya, kenapa ditunjukkan kepada saya?
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan