Soal Kekejaman Israel, Pemerintah Diminta Tak Cuma Protes

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara Islam terbesar di dunia, Indonesia seharusnya lebih gencar lagi menunjukkan kepeduliannya terhadap kekejaman tentara Israel atas warga Palestina yang beribadah di Masjidilaqsa. Tak cukup hanya dengan menyatakan protes.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Hanafi Rais, meminta pemerintah mengambil tindakan nyata, terutama di forum organisasi-organisasi internasional. "Apakah itu di OKI, PBB maupun di organisasi internasional yang lain agar ada penghentian total terhadap kebiadaban Israel," tegasnya di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).
"Jadi, saya pikir tidak sekadar protes, tapi juga harus ada tindakan yang konkret untuk memobilisasi dukungan agar Palestina ini aman dari penjajahan Israel," imbuhnya.
Seruan serupa juga dikatakan Ketua Koordinator Nasional (Kornas) Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, kepada wartawan di gedung DPR, Senin (24/7/2017). Ia berharap Presiden Jokowi mengambil inisiatif, mengundang negara-negara OKI untuk mencari solusi terhadap krisis di Palestina.
"Presiden Jokowi seharusnya mengambil prakarsa untuk mengundang para pemimpin negara-negara Islam untuk membahas dan mencari solusi konkret atas kebiadaban tentara Israel atas Paletisna itu," tegas anggota Komisi III DPR RI FPKB ini.
Menurutnya, kekejian Israel itu bukan saja melanggar perjanjian PBB, melainkan sebagai pelanggaran HAM berat, yang harus disikapi Presiden Jokowi dan OKI.
"Tindakan Israel merupakan pelanggaran berulangkali terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB dan pelanggaran HAM yang tidak dapat ditoleransi," sambung Jazilul.