Kata Roy, perlu ada asistensi dan mentoring terhadap pelaku usaha terkait accounting. Jangan sampai ketika redominasi dilakukan, akan menimbulkan kebingungan seperti untuk laporan keuangan atau laporan pajak.
Ketiga, mempengaruhi psikologis orang untuk belanja lebih banyak.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Bidang Kebijakan Publik, Danang Girindrawardhana, melihat ada manfaat besar yang bisa didapat dari redenominasi. Dia memprediksi bahwa dampak redominasi akan lebih terasa di ranah internal atau di Indonesia sendiri.
”Redenominasi akan mempengaruhi psikologis orang untuk belanja lebih banyak, di sisi lain dunia industri juga akan naik, sehingga akan positif bagi ekonomi. Sementara ekspor dan impor tetap berpatokan pada USD berapapun nilai rupiah kita,” tambahnya.
Keempat, menyerderhanakan nominal rupiah akan membuat ekonomi Indonesia lebih baik.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Suhaedi yakin Indonesia akan berhasil melakukan redenominasi. Sebab, menyerderhanakan nominal akan dapat membuat ekonomi Indonesia lebih baik.
"Kita lebih percaya diri kan kita negara hebat. Kita berdoa ya kan kita berdoa semua kita tunjukkan kapan lagi rupiah berdaulat," ujarnya ditemui di Gedung BI, kemarin (26/7).
Menurutnya, yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Sebab, hingga kini banyak masyarakat yang masih bahwa redenominasi adalah pemotongan nilai mata uangnya, padahal yang dipotong adalah nominalnya.