Soal Pencairan APBD, Jokowi: Jangan Grojog-grojogan di Akhir Tahun

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memperingatkan para kepala daerah untuk berhati-hati dalam belanja daerah. Hal itu berkaitan dengan kebiasaan pemerintah daerah yang kerap mengeluarkan anggaran dari APBD di akhir tahun saja.
Bukan tanpa alasan Jokowi memperingatkan hal itu. Sebab, daya beli masyarakat menjadi lemah ketika pemda mencairkan uang APBD di akhir tahun. Hal ini akan membuat inflasi sulit terjaga.
"Ini hati-hati. Kita sering terlambat mengeluarkan uang dari APBD. Ini perlu saya ingatkan, biasanya daerah baik di kabupaten, baik di kota, baik di provinsi, maupun pemerintah pusat itu mengeluarkan uang paling kebut-kebutan pada bulan-bulan di akhir tahun," ujarnya di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7).
Agar bisa menekan inflasi, mantan Walikota Solo tersebut meminta para kepala daerah memperbaiki pola pengeluaran anggaran. "Itu sudah bertahun-tahun berjalan seperti itu. Kalau sudah masuk November atau Desember grojog-grojogan uang. Bayar ini bayar ini bayar ini. Harusnya kan itu dimulai pengaturannya pada bulan-bulan awal, misalnya uang muka di bulan Januari harus sudah mulai keluar," imbuhnya.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta agar kebiasaan tersebut tidak menjadi budaya. Dirinya ingin para kepala daerah merubah pola pikirnya untuk membiasakan diri segera mencairkan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat.
Dengan demikian, peredaran uang di masyarakat tidak sedikit. Daya beli masyarakat pun akan meningkat dan inflasi bisa terjaga bahkan bisa ditekan.