Namun pembentukan ini dinilai tak efektif karena telah ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sehingga terkesan Densus Antikorupsi seperti ingin bersaing dengan KPK.
Namun Wakapolri Komjen Syafruddin menegaskan pembentukkan Densus Antikorupsi bukan untuk menjadi lawan KPK.
"Satu catatan Densus Antikorupsi bukan menjadi rival KPK. Justru back-up KPK. Karena KPK tetap leader," kata Syafruddin Gedung PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).
Mantan Kalemdikpol ini menegaskan bahwa Densus Antikorupsi akan membantu KPK dalam memberantas praktik korupsi di Indonesia.
Syafruddin menambahkan, masyarakat untuk tidak berpikiran negatif dalam pembentukan densus itu.
"Densus adalah elemen back up kuat terhadap KPK. Karena KPK sudah dipercaya publik jangan dibenturkan," ucapnya.
Sebelumya, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menerangkan, Densus Antikorupsi ditargetkan bisa bekerja pada akhir tahun 2017.
"Akhir tahun diharapkan sudah terbentuk dan sudah bekerja," kata Setyo
Tak hanya itu, Setyo memberitahukan bahwa pihaknya telah menyiapkan kantor Densus Antikorupsi di Gedung Polda Metro Jaya yang berjumlah enam lantai. Kendati begitu, Setyo belum mau memaparkan jumlah personel dan isi struktur organisasi dari Densus tersebut. (elf/jpc/fajar)