Katering Lagi-lagi Bermasalah, Jemaah Haji Diberi Nasi Basi

  • Bagikan
Pihak katering kemudian mengganti dengan makanan baru. Tetapi makanan yang baru diterima jemaah pukul 12 malam. Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag, Sri Ilham Lubis, membenarkan ada kasus pemberian katering yang sudah dalam kondisi basi. Katering itu disiapkan oleh Bahar Har. "Kejadian katering basi di antaranya diketahui petugas pada 9 Agustus malam," jelas Sri Ilham. Mengetahui ada katering basi, Kemenag langsung meminta ganti makanan yang baru kepada perusahaan. Akhirnya baru bisa dipenuhi pada pukul 12 malam. Kemenag sudah melayangkan teguran dan nota protes kepada perusahaan itu sesuai dengan kontrak kerja. Terkait dengan adanya fasilitas lift yang rusak, juga sudah terpantau oleh petugas haji Kemenag. Kemudian tim Kemenag telah melayangkan surat supaya pengelola hotel atau pemondokan segera memperbaiki lift yang rusak itu. Diantara kasus lift rusak terjadi di pemondokan Karam Saad. Terakhir soal pecah kloter atau tercecer. Sri Ilham mengatakan, tidak mungkin terhindari sejak dahulu. Penyebabnya adalah sistem sewa pemondokan di Madinah berbeda dengan di Makkah. Di Makkah sistem sewa menggunakan model sewa per unit/gadung. Sementara di Madinah sistem sewa sesuai kedatangan jemaah dan ketersediaan kamar. Alasannya masa tinggal di Madinah relatif lebih singkat. Sri Ilham mengatakan, ketentuannya hotel di Madinah adalah berada di radius 600 atau lebih dari Masjid Nabawi. Pada kenyataannya, saat ini ada hotel di Madinah yang berada di radius 1.150 meter dari Masjid Nabawi. "Intinya di manapun jemaah tinggal, panitia haji di Madinah selalu memberikan pelayanan," ujarnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan