Difitnah Jelang Pilwali, Putra Wali Kota Palopo Ampuni Pelaku

FAJAR.CO.ID – Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Palopo 2018 masih terbilang lama, namun suhu politik di kota tersebut sudah tinggi.
Betapa tidak, black campaign atau kampanye hitam sudah mendera Farid Kasim Judas, putra mahkota atau anak dari Wali Kota Palopo, H Judas Amir.
Melalui media sosial dan sejumlah media online menuding bahwa Farid adalah aktor dari berbagai dugaan korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Kota Palopo, Sulsel.
Jangankan untuk membuktikan Farid sebagai aktor korupsi, untuk membuktikan sejumlah pelanggaran korupsi di APBD Palopo pun tidak bisa juga dibuktikan.
Sekadar diketahui, Wali Kota Palopo, H Judas Amir, adalah juga calon petahana yang akan maju pada Pilwali Palopo 2018. Karena faktor popularitas dan elektabilitas yang tergolong tinggi di antara sejumlah bakal calon wali kota lainnya, maka berbagai upaya dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menyebar berbagai isu korupsi yang berujung pada fitnah pada putranya, Farid Kasim Judas.
Bahkan, isu yang paling mendera Farid adalah dirinya diisukan ditangkap oleh Badan Nasional Narkotika (BNN) di Bali karena terlibat narkoba. Padahal, pada hari yang sama Farid ada di Rujab Wali Kota Palopo sedang tertidur pulas.
Hal lain, dia diisukan membawa sejumlah aktivis HMI ke Singapura untuk berlibur. “Padahal, beliau sedang ada di Palopo memantau dan persiapan HUT RI,” ujar Kepala Sub Bagian Protokol Pemkot Palopo, Wahyudin.
Akhir-akhir ini memang Farid menjadi korban atas ragam “serangan” yang diluncurkan lawan politik Judas Amir.
“Biasanya memang seperti itu kalau incumbent. Jika incumbent itu bagus surveinya, maka akan dilakukan berbagai upaya untuk menurunkannya. Peredaran black campaign atau kampanye hitam pun terkadang menjadi jalan keluar bagi para challenger atau penantang," ujar Wakil Ketua Jurnal Suara Politik (JSP), Enal Natsir, Rabu (16/82017) di Makassar.
Lalu, apa tanggapan Farid Kasim Judas?
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Palopo ini menanggapinya dengan santai. “Fitnah itu bos. Tapi tidak apa-apa. Itu memang risikonya. Saya bahkan mendoakan para penyebar fitnah ini diampuni dosa-dosanya,” ujar Farid. (*/fajar)