Berlapis Emas, “Songkok To Bone” di Kepala Presiden Seharga Rp80 Juta

  • Bagikan
  FAJAR.CO.ID, BONE -- Pada sidang tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, kemarin (16/8/2017) Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, sukses menarik perhatian dengan berbusana pakaian adat. Orang nomor satu RI, Jokowi, mengenakan pakaian khas Bugis-Makassar, berupa jas tutup hitam, dilengkapi sarung sutra dengan warna dominan merah, plus "Songkok To Bone" di kepala. Sementara orang nomor dua RI, JK, mengenakan kostum nuansa khas Jawa, berupa jas hitam dipadukan dalaman putih. Kemudian bagian bawah berupa sarung batik dengan dominan warna coklat dengan atasan berupa blangkon. "Songkok To Bone" yang dikenakan Jokowi pada pidato kenegaraan terbuat dari emas. Dengan lapisan emas atau biasa disebut pamiring ulaweng setinggi 8 cm. Kepada FAJAR, pengusaha "Songkok To Bone" yang berdomisili di Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Ramli sekaligus pembuatnya menjelaskan, proses pembuatan "Songkok To Bone" yang dipakai Jokowi dikerjakan selama sebulan dengan melibatkan keluarganya sebagai pekerja. "Orang gubernur yang pesan. Katanya pesanan untuk Pak Jokowi. Dengan tinggi lapisan emas 8 sentimeter. Harga per sentimeter Rp10 juta. Total Rp80 juta dengan kadar emas 90 persen," jelas Ramli, kemarin (16/8/2017). Ramli merasa bangga. Karya "Songkok To Bone" yang dikerjakannya dipakai Presiden RI. "Sangat bangga dan senang beliau pakai hasil kerajinan turun temurun keluarga kami," akunya. Setali tiga uang, pekerja "Songkok To Bone" yang juga anak pertama Ramli, Ratna, menambahkan, ada lima pekerja yang terlibat dalam proses pembuatan songkok tersebut. "Ada yang mengurus bagian hitam, anyaman emas, tarikan emas, pinggiraan, dan atasan kuning," tuturnya. Lanjut, Ratna mengatakan, usaha orang tuanya sudah sering mendapat orderan dari pejabat, baik tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. "Seperti pesanan Pak Gubernur, Bupati Gowa, mantan Presiden BJ Habibie, dan setiap tahun pasti ada orderan dari keluarga Pak JK," tambahnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Bone, Andi Promal Pawi, menuturkan, suatu kebanggaan Presiden RI memakai "Songkok To Bone", terlebih dalam pidato kenegaraan. "Ini sekaligus ajang promosi. Tentunya gaung 'Songkok To Bone' makin luar biasa. 'Songkok To Bone' ini merupakan khas Bone sudah ada sejak zaman kerajaan. Kita juga sudah daftar HaKI," paparnya. Lebih jauh, Promal bilang, "Songkok To Bone" dipakai pada saat acara-acara adat dan budaya pada zaman Kerajaan Bone, baik acara pernikahan maupun acara pertemuan raja dengan arung Palili, maupun pertemuan para raja-raja di Sulsel. (smd/fajar)  
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan