Tali Bendera Macet, 12 Anggota Paskibra Pingsan di Lapangan

Saat tiba di rumah sakit, beberapa anggota paskibra juga masih menangis lantaran gagal menaikkan sang Merah Putih di hari besar peringatan kemerdekaan Indonesia. Usai mendapatkan penanganan medis, sepuluh anggota paskriba tersebut mulai membaik, sementara dua lainnya masih syok berat.
”Beberapa sudah pulih dan bisa dipulangkan, tapi masih ada yang dirawat karena mengalami sesak nafas. Kami tangani secara baik supaya mereka bisa segera kembali pulih,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman usai mengonfirmasi Camat Pagelaran menjelaskan, kejadian tersebut merupakan kendala nonteknis di luar perkiraan. Sebab, sehari sebelum kejadian tersebut, tepatnya saat gladi bersih, pengibaran bisa dilakukan.
”Memang sebelumnya tiang bendera itu dipindahkan, agar berada tepat di tengah-tengah. tidak ada kendala meski dipindahkan, sehari sebelumnya juga normal. Saat pelaksanaan tiba-tiba tidak bisa berfungsi. Namun setelah dicoba kembali usai upacara, penggerek bendera berfungsi lagi secara normal. Jadi masih belum jelas ini bermasalahnya di mana,” kata dia.
Menurut Herman, camat pun sudah menyampaikan permohonan maaf terhadap seluruh peserta upacara yang hadir. ”Mungkin anak-anak (Paskibra Pagelaran) histeris karena merasa sedih, malu, gagal. Latihan yang panjang pupus di puncak acara,” urainya.
Ketua Purna Paskibraka Kabupaten Cianjur M. Ridwan Hadikusumah mengatakan, hal yang wajar bagi pengibar bendera merasa sangat sedih jika terjadi hal tersebut. Sebab mereka sudah jauh-jauh hari melakukan latihan. Kekesalan dan kekecewaan akan dirasakan, meskipun kesalahan belum tentu ada pada para pengibar bendera. ”Pengibaran bendera itu tentu hal yang sakral, mau itu 17 Agustus ataupun pengibaran lainnya. Wajar kalau sangat sedih,” ungkap dia.