Bakar Umbul-umbul Merah Putih, Guru Dibui, Ponpes Tutup

  • Bagikan
Aksi pembakaran itu menuai respons dari banyak kalangan. Termasuk Bupati Bogor Nurhayanti yang ikut mengutuk keras sikap antinasionalisme oknum pengajar Yayasan Pondok Pesantren Ibnu Mas'ud. Yanti -sapaan Nurhayanti- memastikan yayasan yang menolak mengibarkan bendera dan diduga membakar umbul-umbul merah putih itu harus ditutup dan tidak boleh berada di Kabupaten Bogor. "Mereka sudah berjanji akan tutup dan tidak di situ (Kecamatan Taman Sari) lagi. Tidak di Taman Sari, dan juga di wilayah Kabupaten Bogor, tidak boleh," ujarnya di RSUD Ciawi Kabupaten Bogor, kemarin (18/8). Tak hanya itu, pembakaran umbul-umbul merah putih yang terjadi di sekitar Lokasi Pondok Pesantren Tahfizh Al- Quran Ibnu Mas'ud juga mendapat kritikan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang luar negeri KH Muhyidin Junaidi. "Tak dinafikan ada sekelompok orang yang punya pandangan ekstrem tentang simbol negara dan cara menyikapi," ujarnya. Muhyidin meminta agar masyarakat Bogor tetap tenang. Selain itu, sebaiknya kasus tersebut tak perlu dibesar-besarkan dan digeneralisir secara masif. Sebab, seakan-akan perbuatan dilakukan atas sikap pesantren. Dia mengingatkan, para mujahid dan pejuang kemerdekaan RI banyak berasal pimpinan pesantren. Meski begitu, ia tetap meminta aparat penegak hukum memberi hukuman atas perbuatan tersebut. Hal itu sesuai dengan undang-undang dan hukum Indoneaia. (arm/mai/ami)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan