Akibat Subsidi Dicabut, Warga Polman Menjerit Tagihan Listrik Naik Terus

FAJAR.CO.ID -- Keluhan masyarakat terkait tarif listrik yang terasa sangat membebani mulai bermunculan di berbagai wilayah. Tidak sedikit warga mendatangi langsung kantor PLN setempat untuk menyampaikan keluhan.
Seperti yang terjadi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Salah seorang warga bernama Nawir mengeluh.
Pria asal Ba’batoa, Kecamatan Campalagian, ini merasakan lonjakan tarif listrik hingga 300 persen. Ia baru mengetahui setelah melihat tagihan listrik selama 4 bulan terakhir.
“Saya pending dulu pembayaran untuk Juli dan Agustus. Saya rasa ada yang tidak sesuai,” katanya, kemarin (21/8/2017).
Menurut dia, sejak April lalu, pembayaran listriknya selalu meningkat dari Rp 100 ribu melonjak menjadi Rp 400 ribu pada bulan Juli dan Agustus. Padahal pemakaian listrik tidak berubah, justru malah berkurang karena tidak lagi menggunakan mesin cuci.
“Saya heran, pemakaian listrik dikurangi tetapi tagihan malah bertambah, kan aneh,” terangnya.
Ia juga mengatakan, memakai listrik daya 900 VA dengan biaya beban administrasi Rp 50 ribu.
Sementara itu, pihak PLN dari rayon Polewali, Bimo, mengatakan melonjaknya harga listrik disebabkan karena adanya kenaikan harga dan pencabutan subsidi listrik daya 900 VA.
Kenaikan tersebut, bebernya, bukan wilayahnya PLN, tetapi adalah kebijakan pemerintah melalui DPR. “Yang menentukan kenaikan tarif itu DPR, kami hanya pelaksana teknis,” paparnya.
Ia juga mengakui kalau banyak warga yang datang mengeluh, namun hanya menampung keluhan mereka untuk diteruskan ke pusat.