Umar Samiun: Uang Itu untuk Arbab, Tidak Ada Kaitan dengan Akil Mochtar

  • Bagikan
Dalam proses tersebut, KPUD Buton memang melaksanakan putusan MK, namun kembali terjadi pelanggaran. Komisioner KPUD Buton yang diketuai La Biru, cs terbukti melakukan pelanggaran sehingga mengakibatkan kerugian Negara. “Kemudian seluruh komisioner KPUD Buton dipecat dan diganti dengan komisioner KPUD yang baru. Hasil PSU saya menang. Mengingat pelaksanaan PSU tersebut dipantau oleh seluruh elemen maka semua pasangan calon diperintahkan untuk membuat laporan hasil akhir PSU,” tambahnya. Dalam kesempatan itu pula, Majelis Hakim menanyakan tentang hubungan Umar Samiun dengan Arbab Paproeka. Umar Samiun mengaku mengenal Arbab sejak tahun 2000 ketika sama-sama menjadi pengurus Partai Amanat Nasional (PAN). Saat itu, Arbab menjabat sebagai sekretaris DPW PAN Sultra, sedangkan Umar Samiun sebagai Ketua DPD PAN Kabupaten Buton. “Setelah itu saya memang banyak bertemu Arbab karena saat pemilu 2004 saya terpilih menjadi anggota DPRD Buton dan Arbab sebagai anggota DPR RI. Tapi setelah Arbab sudah tidak menjadi anggota DPR lagi saya sudah hampir tidak pernah melakukan komunikasi dengan Arbab,” urainya. Dijelaskan, Arbab ketika sudah tidak lagi menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 sering memanfaatkan Umar Samiun untuk memperoleh keuntungan. Bahkan, Arbab kadang meminta sejumlah uang dengan mengatasnamakan suatu kegiatan atau teman-teman lain. “Nah, ketika Agus Mukmin sampaikan kalau Arbab ingin bertemu saya makanya saya tolak karena saya sudah tau cara-cara dia (Arbab, red),”ujarnya. Hakim kemudian mempertanyakan tentang pertemuan Umar Samiun bersama Arbab di Hotel Borobudur. Umar menjelaskan ketika itu ia banyak mendapat telepon dari banyak orang yang mengucapkan selamat atas kemenangannya. Nah, kebetulan saat itu Arbab juga menelpon. “Ketika Arbab menelpon saya tidak tahu karena tidak ada namanya. Dia (Arbab, red) meminta untuk bertemu di Hotel Borobudur,” pungkasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan