Umar Samiun: Uang Itu untuk Arbab, Tidak Ada Kaitan dengan Akil Mochtar

Sampai di Hotel Borobudur, Umar Samiun disambut oleh Arbab di lobi hotel. Usai bersalaman dan menanyakan kabar, Umar Samiun lalu mencari tempat tempat merokok, tapi saat itu Arbab langsung mengarahkan Umar Samiun ke salah satu ruangan dan sambil jalan Arbab mengatakan bahwa ada Akil Mochtar diruangan yang hendak dituju.
“Saya kaget waktu disampaikan ada Akil. Saya sempat menghentikan langkah saya dan tidak ingin keruangan itu, tapi Arbab memaksa dan bilang tidak apa-apa. Didalam ruangan tersebut saya memang melihat ada Akil Mochtar dan Tomi Winata sedang duduk, tapi saya tidak bertemu dengan Akil saat itu,” tegasnya.
Sekitar tujuh menit didalam ruangan tersebut, Umar Samiun merasa tidak nyaman dan ingin segera pulang. Ketika itu Umar Samiun langsung memberikan isyarat kepada Arbab dengan tujuan ingin meminta izin untuk pulang. “Saya merasa suasana tidak enak, saya sampaikan ke Arbab kalau saya tidak nyaman. Arbab lalu mengantar saya ke lobi dan saya langsung pulang dan matikan hp sy,” bebernya.
Keesokan harinya, lanjut Umar Samiun, Arbab kembali menelpon dirinya. Dalam pembicaraan tersebut intinya Arbab meminta sejumlah uang. Akan tetapi, saat mengetahui niat Arbab hendak meminta uang, Umar Samiun lalu beralasan bahwa jaringan tidak lagi tidak bagus dan suara tidak terdengar jelas.
“Saya menangkap ini pasti uang lagi. Saya alasan sinyal gak bagus dan saya lalu matikan hp. Malamnya, saya buka hp dan masuk SMS dari Arbab yang meminta uang sebesar Rp. 5 Miliar. Pengakuan ke saya katanya itu rekening dia bersama teman-teman dia. Ketika itu alasan punya bisnis. Saya bilang ke Yus kasih saja Rp. 1 Miliar supaya Arbab tidak lagi tekan-tekan saya. Setelah saya transfer, saya lalu ganti nomor hp karena saya tidak ingin lagi berurusan dengan Arbab,” ujarnya.