Pemerintah Mau Impor LNG dari Singapura padahal Tetangga Tak Punya Ladang Gas

Hal itu terjadi karena beberapa faktor, yakni minimnya infrastruktur gas nasional dan menjadi salah satu penghambat utama dari masih rendahnya pemanfaatan gas domestik. Walaupun alokasi gas domestik terus meningkat dari tahun ke tahun, namun alokasi gas dari pemerintah untuk domestik masih belum cukup. Ironisnya, justru gas selama ini diekspor dengan harga rendah dan kontrak yang panjang.
"Pemerintah juga perlu memiliki strategi dalam mendistribusikan gas, mengingat selama ini lapangan gas berada di daerah-daerah yang berjauhan dan terpencil. Untuk itu, diperlukan upaya yang sistematis dalam menyalurkan gas dari lokasi pasokan ke daerah-daerah yang membutuhkan. Impor sejatinya bukan jalan keluar untuk mengatasi kebutuhan gas nasional. Aneh, kalau sampai impor," pungkas Rofi.
Pemerintah sendiri pada 2015 telah menyelesaikan penyusunan peta jalan (roadmap) infrastruktur gas hingga tahun 2030. Dalam peta jalan itu, pemerintah menargetkan pembangunan kilang LNG, CNG dan wilayah jaringan distribusi. Pemerintah juga rencananya akan menambah panjang jaringan pipa dan terminal regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), SPBG, hingga jaringan gas untuk rumah tangga. (wah/rmol/fajar)