Tak Diberi Ambulans, Jenazah Mappi Terpaksa Ditandu Pulang Pakai Sarung

FAJAR.CO.ID -- Demikian nasib Mappi (51), warga Lingkungan Bogoro, Kelurahan Laikang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, pada pengujung hayatnya.
Lantaran tidak diberi ambulans, jenazahnya terpaksa ditandu pulang ke rumah duka pakai sarung. Jenazahnya ditandu warga sejauh tujuh kilometer, dari Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kajang sampai ke rumah duka.
Salah seorang warga setempat, Jusli Ruhaely, menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, pemerintah tidak boleh tinggal diam atas peristiwa yang mencoreng slogan Pemkab, yakni Bulukumba melayani.
Ia menyampaikan, bahwa Mappi dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Kajang pada Kamis sore (24/8/2017). Dia dirawat karena jatuh di sekitar kebunnya. "Tidak sakit serius, dia hanya jatuh waktu pergi melihat sapinya di kebun. Malamnya dia meninggal," terang Jusli.
Sekitar pukul 02.00 wita dini hari, pihak keluarga berinisiatif membawa pulang jenazah ke kediamannya yang berjarak sekitar tujuh kilometer. Akan tetapi, saat itu, mobil ambulans tidak ada di area PKM.
Dengan demikian jenazah Mappi ditandu menggunakan sarung. "Dia ditandu pakai alat seadanya, bergantian masyarakat memikul karena jaraknya yang jauh," bebernya.
Pagi hari, Jusli melihat mobil ambulans milik PKM Kajang ternyata terparkir tidak jauh dari PKM. Dia sempat memposting mobil tersebut di media sosial dan viral. Olehnya itu, dia meminta kepada Pemkab agar kejadian ini tak terulang lagi di Bulukumba.
Hal senada diungkapkan oleh keluarga korban, Safri. Dia mengeluhkan pelayanan Puskesmas Kajang, yang menolak untuk menggunakan ambulans mengangkut jenazah. Padahal untuk menggunakan pesta pernikahan bisa.