Pembantaian Rohingya, DPR Ingin Duta Besar Myanmar Diusir dari Indonesia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Empat orang anggota dari empat fraksi di DPR RI yakni Almuzzammil Yusuf (F-PKS), Yandri Susanto (F-PAN), Sodik Mudjahid (F-Gerindra), dan Junimart Girsang (F-PDIP) menyampaikan pernyataan sikapnya tentang rasa kemanusiaan terhadap peristiwa yang terjadi di Rohingya Myanmar beberapa waktu belakangan ini.
Anggota DPR RI Yandri Susanto menegaskan bahwa Myanmar merupakan bagian dari komunitas dunia, dia harus tunduk dan patuh pada nilai-nilai universal kemanusiaan, tidak boleh membabi buta bahwa yang berbeda keyakinan dan etnis menjadi dianggap musuh oleh Myanmar.
“Kami meminta pemerintah untuk lebih nyata bertindak. Kalau perlu Duta Besarnya diusir dulu, agar mereka paham bahwa masalah kemanusiaan itu penting. Karena perintah undang-undang, Indonesia harus lebih proaktif terhadap masalah kemanusiaan. Myanmar adalah bagian dari ASIAN maka Indonesia harus paling depan,” tandas Yandri.
Sementara itu, anggota DPR RI dari fraksi Gerindra Sodik Mudjahid menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya terkait pernyataan sikap itu merupakan bagian dari kinerja DPR, yakni diplomasi parlemen. “Pada bulan-bulan ini akan kami intensifkan kepada ASEAN, dan juga kepada seluruh negara untuk mempunyai komitmen yang kuat terhadap Myanmar,” tuturnya.
Khusus Muzammil, dia menuturkan jika fenomena disana secara kemanusiaan semakin berat. “Oleh karenanya pada hari ini atas nama perintah konstitusi, yakni dimana dalam amanat konstitusi kita menyatakan anti penjajahan, dan kita harus berperan aktif dalam kemanusiaan. UUD 1945 juga mengamanatkan tentang HAM, maka kami ingin menyatakan bahwa kami yang terdiri dari empat fraksi dan Insya Allah fraksi yang lain juga akan bergabung akan mengusulkan kepada Pimpinan DPR RI untuk mengirimkan 500 Anggota Dewan se ASEAN untuk ikut memantau apa yang terjadi di Rohingya Myanmar,” ujar Muzzammil sesaat sebelum mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPR, Kamis (31/08/2017).