Susah Jualan Tubuh di Jalanan, PSK dan Waria Beralih ke Media Sosial

FAJAR.CO.ID, BALIKPAPAN - Pekerja seks komersial (PSK) waria maupun wanita tuna susila (WTS) semakin akrab dengan pemanfaatan teknologi. Yang mudah ditemui, melalui jejaring media sosial mencari ‘pelanggan’. Lebih aman dibanding harus menjajakan diri di pinggir jalan atau tempat tertentu.
Seperti diketahui sebelumnya sejumlah waria yang terjaring di wilayah Gunung Pasir dan Pasar Baru ini kerap dikeluhkan masyarakat. Selain maraknya ditemukan alat kontrasepsi (kondom) yang berserakan di lokasi mangkal, waria-waria ini acapkali mengganggu dan menggoda pria-pria yang melintas di sekitarnya.
Hal ini pun mendapat tanggapan keras dari DPRD Balikpapan lewat Ketua Komisi IV Mieke Henny. Dirinya meminta kepada Satpol PP untuk terus mengawasi titik-titik rawan mangkal bagi para waria maupun WTS tersebut.
"Masih ada alat kontrasepsi dan masih berhambur di jalan. Nanti saya tanyakan lagi ke Satpol PP sudah sampai sejauh mana sih tindakannya. Kalau belum ada tindakannya ya saya minta di situ dijaga betul lokasi tersebut," katanya.
Memang diakui Mieke bahwa era saat ini para WTS maupun waria memanfaatkan media sosial untuk mencari pelanggan.
"Medsos ini sudah begitu canggihnya mereka memakai teknologi seperti ini. Lokalisasi sudah tidak ada tapi lebih cepat integrasinya antara pembeli dan penyedia jasa. Tapi tolong juga masyarakat kota Balikpapan khususnya bapak-bapak jangan sampai ‘beli’ juga," terangnya.
Benar saja, salah seorang waria berinisial I mengaku dirinya memiliki akun medsos yang digunakan mencari pelanggan. Ia mengaku bahwa mencari pelanggan lewat medsos lebih aman dan mudah. Meski begitu tidak serta merta mudah mendapatkan pelanggan lantaran dirinya harus menggunakan berbagai cara untuk mengelabui pelanggannya. Yakni dengan memasang foto profil gadis cantik dan nama samaran.