BIADAB!! Preman Kampung di Sukabumi Setubuhi Dua Anak kandungnya, Satunya Sudah Melahirkan

  • Bagikan
Dalam liburan ke Geylang, sebuah kawasan yang dikenal dengan hiburan malamnya di Singapura, guru perempuan dan muridnya itu melakukan hubungan seksual.
FAJAR.CO.ID, JABAR - Sungguh biadab IS (52), warga Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara Sukabumi itu telah menggagahi dua anak kandungnya secara bergilir. Dari perbuatan tak berprikemanusiaan itu, salah satu dari dua korban itu telah melahirkan anak hasil hubungan terlarang itu. Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi (Jawa Pos Group), peristiwa cabul yang dilakukan IS terjadi sejak enam tahun silam. Saat itu, dua anak kandungnya, sebut saja Cempaka (16) dan Bunga (19), dipaksa harus melayani nafsu binatang ayahnya dengan di bawah tekanan dan ancaman. Bahkan, Cempaka saat ini telah melahirkan akibat perbuatan pelaku. Kapolsek Warungkiara, AKP Ridwan mengatakan, terbongkarnya perbuatan cabul pelaku setelah paman korban, Nanang (52) bertanya kepada Cempaka terkait anak yang dilahirkannya itu. Karena saat melahirkan, Cempaka diketahui statusnya belum menikah. Alhasil, Nanang pun kaget setelah mendengar pengakuan korban. “Setelah didesak oleh pamannya, korban akhirnya ngomong siapa yang telah menghamilinya. Tiada lain lelaki itu ialah ayah kandungnya sendiri,” ujar Ridwan. Dari hasil pengembangan, lanjut Ridwan, korban nafsu birahi IS itu ternyata tidak hanya Cempaka, Bunga yang merupakan kakak Cempaka pun mengalami perlakuan yang sama. Ia digagahi sejak tahun 2011 di wilayah Kecamatan Parungkuda. Dengan modus rayuan dan ancaman, keduanya pun terpaksa malayani nafsu bejad sang ayah. “Hasil pengembangan sementara, korban berjumlah dua orang dan masih anak kandung pelaku. Setiap melakukan aksinya, pelaku selalu mengancam korban supaya melayani keinginannya,” imbuhnya. Akibat perbuatannya itu, pelaku terancam kurungan penjara 15 tahun penjara. Aparat kepolisian menjerat pelaku dengan Undang-undang (UU) RI nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, pasal 81 junto pasal 82. “Pelaku sudah kami amankan. Ia mengakui sering melakukan perbuatan cabulnya kepada kedua korban sejak 2011 sampai Agustus tahun ini,” pungkasnya. Untuk diketahui, IS terkenal di kampungnya sebagai preman. Karena memiliki sikap tempramen dan pernah mendekam di hotel prodeo, warga setempat tidak berani kepada pelaku. Bahkan, saat anak kandungnya melahirkan, warga merasa takut bila melaporkan perbuatan pelaku kepada pihak kepolisian. Hingga akhirnya, paman korban yang mendengar pengakuan korban, langsung melaporkan kepada aparat kepolisian. Selang beberap waktu setelah menerima laporan, pelaku pun ditangkap di kediamannya tanpa perlawanan. “Kalau gak salah, pelaku merupakan residivis dengan kasus yang beda. Dia orangnya tempramen dan galak. Wajar kalau warga merasa takut. Tapi Alhamdulillah, sekarang dia kena batunya. Semoga saja dia dihukum dengan hukuman yang setimpal,” timpal salah seorang warga yang meminta namanya untuk tidak dikorankan. (Fajar/jpg)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan