Alasan Sakit, Setya Novanto Mangkir dari Panggilan KPK

FAJAR.CO.ID -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, memastikan bahwa Setya Novanto tidak bisa hadir memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini (Senin, 11/9/2017).
Idrus menyampaikan hal itu kepada wartawan setiba pukul 9.48 WIB di markas antirasuah ditemani Badan Advokasi Partai Golkar dan pengacara Setya Novanto.
"Saya barusan dari rumah sakit dan kedatangan kami hari ini, saya didampingi Badan Advokasi Partai Golkar dan lawyer Pak Setya Novanto, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter Pak Novanto kemarin setelah berolahraga lalu kemudian gula darahnya naik," kata Idrus.
"Dan setelah diperiksa implikasinya terhadap fungsi ginjal. Tadi malam juga diperiksa ternyata ada pengaruhnya juga ke jantung," imbuhnya.
Ia hendak menyampaikan ketidakhadiran Novanto langsung kepada penyidik KPK beserta surat keterangan dokter yang menyatakan mantan ketua Fraksi Golkar DPR itu sakit.
"Dokter yang memeriksa, saya menyaksikan sendiri, ada dokter Stevanus dan malam ada dokter Santoso dan tadi ada dokter Daniel, dokter Gunawan ahli penyakit dalam. Dengan demikian, kehadiran kami mengantarkan surat yang dilampirkan serta keterangan dokter dan tentu ada beberapa hal untuk menyampaikan pada KPK bahwa dengan kondisi kesehatan Setya Novanto hadir pada saat ini, tidak memungkinkan," jelas Idrus.
Idrus menambahkan, sampai sekarang Novanto yang juga Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar masih dirawat di rumah sakit Siloam Semanggi, Jakarta. Namun tidak diketahuinya berapa lama dirawat di situ.
"Kemarin (Minggu, 10/9) masuk sampai hari ini berarti nginep. Saya bukan dokter. Posisi saya hanya sampaikan yang bersangkutan kondisi tidak memungkinkan hadir," tegasnya.
Hari ini panggilan perdana bagi Novanto terkait kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el). (wid/rmol/fajar)