Terjaring OTT KPK, Walikota Batu Merasa tak Bersalah

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Tiga pihak yang terjaring operasi tangkap tangan di daerah Batu, Malang Jawa Timur tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Minggu (17/9) dini hari.

Nampak dari salah satu dari pihak yang diamankan ada sosok Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Mengenakan jaket berwarna Biru, poitisi PDI Perjuangan itu menginjakkan kaki di gedung lembaga anti rasuah pada pukul 01.14 WIB. Sementara dua orang lainnya diduga dari pihak swasta dan pejabat unit pengadaan di pemerintah kota Batu.

Sebelum masuk untuk diperiksa, Eddy mengaku tidak mengetahui alasan KPK mencokoknya. Sebab, saat operasi tangkap tangan dirinya tidak menerima suap seperti yang dituduhkan KPK.

"Saat itu, saya sedang mandi, lalu ada yang diketuk, ada orang masuk aparat KPK," ujar Eddy di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Lebih lanjut, Eddy juga tidak mengetahui pihak yang memberikannya suap, yang jelas, sambung Eddy dirinya tidak bisa memastikan apakah OTT tersebut merupakan perangkap yang dipasang KPK untuk menangkapnya.

"Saya dijebak atau tidak, saya nggak tahu, saya enggak merasa bersalah," ujar Eddy.

Sebelumnya, tim satgas KPK mengamankan  lima orang dari OTT KPK di daerah Batu, Malang, Sabtu (16/9) siang.

Tiga dari pihak yang diamankan itu diduga melakukan transaksi suap terkait proyek yang ada di pemerintah kota Batu. Diduga proyek tersebut terkait belanja modal peralatan dan mesin pengadaan meubelair (Meja kerja staf dan meja kerja eselon) dengan nilai pagu paket Rp5,440 miliar. Proyek tersebut telah selesai dalam tahap lelang.

Sebelum diterbangkan ke gedung KPK, lima pihak yang diamankan diperiksa di Polda Jawa Timur.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan dalam OTT kali ini tim satgas KPK juga mengamankan uang ratusan juta yang diduga dari pemberian fee proyek di daerah setempat. KPK bakal membeberkan hasil OTT ini pada Minggu (17/9) siang.[san/rmol/fajar]

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan