Lagi, Bandar Narkoba Ditembak Mati

FAJAR.CO.ID, SIDOARJO - Polisi mengakhiri hidup Erfin Riyadi, seorang bandar narkoba asal Taman, Sidoarjo, Jatim, kemarin. Pria 33 tahun tersebut terpaksa ditembak mati lantaran akan mengedarkan sabu-sabu dalam jumlah besar.
Selain menembak Erfin, polisi meringkus Bagus Santoso. Dia tidak lain merupakan kaki tangan Erfin dalam berbisnis barang haram tersebut.
Bagus pun mulai kemarin harus merasakan pengapnya ruang tahanan Polda Jatim.
Terungkapnya sepak terjang Erfin tersebut berawal dari informasi transaksi sabu-sabu (SS) di daerah Ketegan, Taman, Sidoarjo. Penyelidikan pun dilakukan. Sejak seminggu lalu, polisi mempelajari pola pengiriman barang haram itu.
Ternyata, sabu-sabu dikirim dengan cara diranjau sehingga Erfin tidak pernah bertemu langsung dengan pembelinya.
''Sabu-sabu dikirimkan ke tempat sepi. Jarang orang yang melihat," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin.
Paket sabu-sabu yang disediakan Erfin berbentuk kemasan kecil-kecil. Tiap 100 gram serbuk haram itu dibungkus dalam plastik klip.
Agar bungkusannya tidak terlihat, Erfin menggunakan tas kresek hitam. Semakin banyak jumlahnya, pembungkusnya akan lebih besar.
Setelah melalui perencanaan yang matang, polisi berhasil meringkus pria 33 tahun itu pada Selasa (19/9).
Tim dari Subdit III Ditreskoba Polda jatim menangkapnya di daerah Jalan Suningrat, Taman. Erfin dibekuk saat akan mengirimkan paket sabu-sabu sekitar pukul 14.00. ''Tersangka diciduk di depan balai RW saat baru keluar rumah,'' ucap Machfud.
Ketika itu barang bukti sabu-sabu yang disita hanya 641 gram. Saat diperiksa, Erfin berterus terang memiliki anak buah bernama Bagus Santoso.