Film G30S/PKI dan Isu 5 Ribu Pucuk Senjata, Jenderal Gatot Dinilai Cari Perhatian

Perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kepada jajarannya untuk memutar film G30S PKI juga menggambarkan perspektif dan sikap politik Panglima TNI, atas peristiwa kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada 1965-1966.
"Alih-alih mendukung rencana pemerintah yang berencana menggali kebenaran persitiwa tersebut, Gatot justru bersikap sebaliknya mempromosikan kebencian kepada orang-orang yang dituduh PKI di masa lalu, meskipun hingga kini kebenaran peristiwa tersebut belum terungkap," ungkapnya.
Oleh sebab itu, dia menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih berhati-hati lagi dalam mengambil sikap atas Panglima TNI. Karena Panglima TNI sedang mencari momentum untuk memperkuat profil politik bagi dirinya.
"Sehingga cara-cara politik yang tidak etis yang sedang diperagakannya secara perlahan menjadi layu sebelum berkembang," pungkasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melontarkan pernyataan yang menggemparkan. Di hadapan para purnawirawan jenderal menyatakan, ada ada institusi non militer yang berupaya mendatangkan 5 ribu pucuk senjata secara ilegal, dan itu mencatut nama Presiden Jokowi.
Menurut Panglima, isntitusi tersebut mencatut nama Presiden Jokowi. Gatot juga tidak akan membeberkan pembelian senjata ilegal tersebut sudah berdasarkan info yang valid. Sehinga tidak perlu diragukan kebenarannya,
Jenderal Gatot juga menegaskan, tidak boleh ada institusi di Indonesia yang memiliki senjata selain TNI dan Polri. Sehingga dia mengeluhkan apabila ada institusi lain yang dibaskan memiliki senjata.