Survei Terbaru Dapat Hadirkan Kejutan Koalisi Pilgub Sulsel

FAJAR.CO.ID -- Ada beberapa poin yang bisa dipetik dari hasil survei Pilgub Sulsel 2018 yang belum lama ini dirilis lembaga Poltracking Indonesia. Salah satunya terkait elektabilitas bakal calon.
Dari survei versi Poltracking, tingkat keterpilihan Ichsan Yasin Limpo (IYL) mengalami kenaikan sekaligus mengungguli dua rival kuat, Nurdin Halid (NH) dan Nurdin Abdullah (NA).
Padahal jika mengacu pada aktivitas IYL selama ini, pergerakannya belum difokuskan pada sosialisasi pencalonan. Melainkan masih membagi waktu menjalankan tanggung jawabnya sebagai ketua PMI, serta mendalami pendidikan dasar di tujuh negara.
Begitu pun Andi Mudzakkar (Cakka), sejak diumumkan sebagai pendamping IYL, konsentrasinya masih fokus pada tugas-tugas pemerintahan sebagai bupati Luwu dua periode. Pergerakannya ke kabupaten/kota untuk kepentingan sosialisasi, masih sangat minim.
Belum massifnya sosialisasi duet ini, namun sudah mampu mendulang elektabilitas yang tergolong signifikan versi Poltracking, dinilai sebagai salah satu bukti jika IYL-Cakka sangat diperhitungkan.
"Menurut saya itu merupakan upaya yang patut diapresiasi oleh partai politik, karena peningkatan itu bukan hasil kinerja mesin Parpol," ujar akademisi Unibos 45 Makassar, Arief Wicaksono, saat dimintai analisisnya oleh wartawan, Selasa (26/09/17).
Hal ini pula diyakini akan mampu menghadirkan kejutan terkait peta koalisi parpol yang belum permanen.
"Dengan perubahan trend tersebut, idealnya menjadi landasan kebijakan partai politik dalam menentukan dukungannya," sambung Arief.
Senada disampaikan Pengamat Politik dari Fisip Unhas, Adi Suryadi Culla. Saat dikonfirmasi terpisah, ia menganggap bila hasil survei tersebut merupakan persepsi pemilih yang masih dinamis dan tidak bisa dijadikan kesimpulan akhir. Meski demikian, kandidat yang punya elektabilitas tinggi, bisa dijadikan keuntungan tersendiri.
"Saya sebenarnya dari awal itu, sejak munculnya berbagai isu tentang sikap partai politik yang memiliki dinamika internal, saya kira sebenarnya melihat partai itu juga masih dinamis. Kemungkinan bahwa partai akan merapat lah ke pak Ichsan itu juga terbuka," tutur Adi.
Alasan Adi logis, sebab kebanyakan partai menjadikan survei sebagai salah satu indikator dalam menentukan dukungan.
"Ini juga menunjukan bahwa partai lain di luar PAN dan PPP kemungkinan juga lebih intens lagi ke pak Ichsan. Pada dasarnya kan partai melihat figur yang kuat. Jadi hasil survei ini menjadi peringatan bagi partai yang sudah menyatakan sikap, untuk tidak gegabah mengambil keputusan," pungkasnya. (*/fajar)