Warga Mengeluh, Aksi Mogok Sopir Petepete Perlu Solusi

FAJAR.CO.ID -- Koalisi sopir petepete (angkot) dan bentor (becak motor) bersatu menggelar aksi mogok di pertigaaan Jalan Kumala-Veteran Selatan-Kumala, Kota Makassar, Jumat siang (29/9/2017).
Mereka menahan sejumlah sopir petepete yang melintas di Jalan Veteran Selatan, lalu memaksa penumpangnya turun.
"Bagaimana mi ini kasihan, kenapa kita disuruh turun," keluh seorang perempuan yang diminta turun dari petepete yang ditumpanginya.
Salah seorang warga, Fadly, menyayangkan ulah sejumlah pengunjuk rasa tersebut. Menurut dia, silakan berunjuk rasa, tetapi jangan menyetop petepete lainnya dan menyuruh penumpangnya untuk turun.
Para pengunjukrasa menuntut Pemkot Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulsel untuk memberikan solusi terhadap persoalan keberadaan angkutan daring di Kota Makassar.
Mereka menilai, keberadaan angkutan berbasis daring tersebut dianak-emaskan. "Kita ingin legalitasnya sama dengan petepete yang juga membayar pajak," kata Iksan, salah seorang orator.
Pengunjukrasa juga meminta agat Dirlantas Polda Sulsel segera memberikan regulasi kepada angkutan berbasis daring, sama seperti angkutan pete-pete. Demikian juga dengan Dinas Perhubungan Kota Makassar untuk memberikan resolusi kepada transportasi berbasis daring dan pete-pete.
Aksi unjukrasa itu mendapatkan pengawalan dari personel Jatanras Polrestabes Makassar dan Polsek Mamajang. Tampak sejumlah polisi harus mengatur arus lalu lintas. Pasalnya, akibat aksi tersebut, arus lalu lintas mengalami perlambatan. (eds/fo/fajar)