Karwin Gantung Diri Setelah Antar Anak ke Sekolah

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, PENAJAM  -  Warga Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), digegerkan dengan penemuan jasad Karwin (67) di dalam pos penimbangan buah kelapa sawit atau tandan buah segar (TBS) di RT 4, Desa Tengin Baru, Kamis (28/9) sekira pukul 08.30 Wita. Karwin ditemukan gantung diri di tempat di mana dia bekerja. Korban gantung diri menggunakan tali nilon warna biru yang diikatkan di balok atap bangunan pos penimbangan TBS tersebut. Kabag Ops Polres PPU Kompol I Nyoman Sutedja mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan oleh pemilik pos penimbangan buah sawit dan warga yang hendak menjual buah sawit. “Warga yang ingin menjual sawit bernama Wahyudi. Ketika hendak menjual sawitnya, pos TBS tertutup. Namun Wahyudi melihat sepeda motor milik korban terparkir di depan pos TBS. Tak lama kemudian, pemilik pos TBS bernama Dahlan tiba di TKP (tempat kejadian perkara, Red). Karena penasaran, Dahlan dan Wahyudi membuka gorden untuk memastikan apakah pemilik sepeda motor (Karwin) berada di dalam. Setelah dibuka gorden itu, mereka berdua melihat Karwin dalam keadaan gantung diri dan sudah meninggal dunia,” kata I Nyoman pada media ini, kemarin. Ketika melihat anak buahnya gantung diri, Dahlan bersama Wahyudi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sepaku. “Setelah mendapatkan laporan warga terkait kasus gantung diri ini, anggota langsung turun ke TKP untuk melakukan pengecekan sekaligus olah TKP,” terang I Nyoman. Sebelum bunuh diri, Karwin sempat mengantar anaknya yang duduk di bangku SMP. Kemudian korban pulang sejenak ke rumahnya di RT 6 Desa Tengin Baru. Berdasarkan keterangan istri korban, Masria (43), suaminya sempat pulang ke rumahnya beristirahat sejenak usai mengantar anaknya ke sekolah. Tak lama kemudian pamit keluar rumah, tanpa memberi tahu tujuannya. “Tak lama kemudian Masria mendapat informasi kalau suaminya telah meninggal dunia dengan cara gantung diri,” terang Nyoman. Setelah pihak kepolisian tiba di TKP, jasad korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Sepaku untuk divisum. Nyoman menyatakan, hasil visum yang dilakukan oleh tim medis Puskesmas Sepaku, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. “Korban memang murni bunuh diri,” ungkapnya. Nyoman menyatakan, kepolisian masih menyelidiki motif yang menyebabkan korban gantung diri. “Belum bisa dipastikan motifnya apa. Apakah karena ekonomi, utang, atau masalah keluarga, itu masih diselidiki oleh reskrim,” pungkasnya. (kad/cal/k1)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan