Demokrat Dukung Presiden Jokowi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pernyataan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang menyebut bahwa Presiden Jokowi bohong saat menyebut daya beli masyarakat naik, dibantah Fraksi Demokrat.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron menilai perubahan pola belanja masyarakat yang disampaikan Jokowi memang benar terjadi.
Menurut Herman, bahwa benar ada kecenderungan perubahan akivitas jual-beli masyarakat yang kini lebih banyak beralih ke transaksi online alias non tunai.
“Menurut saya kita harus menghargai apa yang telah disampaikan oleh Presiden,” ujarnya di Media Center DPR, Senayan, Kamis (5/10).
Politisi Partai Demokrat itu juga sependapat dengan Jokowi bahwa yang terjadi sekarang bukanlah penurunan daya melainkan perubahan transaksi masyarakat.
Salah satu contoh, kata Herman, perubahan pola transaksi tersebut dibuktikan dengan meningkatnya penggunaan jasa kurir dan transaksi online.
Jokowi menyampaikan bahwa ada peningkatan angka terhadap penggunaan jasa kurir sebanyak 135 persen. “Kemudian pada saat yang sama, ada pertumbuhan PPN 12,4 persen,” jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi menuding isu soal turunnya daya beli masyarakat sengaja diciptakan oleh lawan politik.
Tujuannya, yakni untuk menghambat elektabilitasnya pada Pemilu Presiden 2019 mendatang.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidato peresmian penutupan Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2017 beberapa hari lalu.
“Isunya hanya daya beli turun. Saya liatin siapa yang ngomong, (orang) politik oh enggak apa-apa. Kalau pengusaha murni saya ajak ngomong. Kalau orang politik kan memang tugasnya itu, membuat isu-isu untuk 2019. Sudah kita blakblakan saja,” ujar Jokowi.
Jokowi kemudian memaparkan sejumlah data yang membuktikan bahwa daya beli masyarakat tidak menurun. Menurut Jokowi, yang terjadi adalah peralihan pembelian dari offline ke online. (Fajar/rmol/pojoksatu)