Kemenristekdikti Gandeng Newton Fund Inggris untuk Biayai Riset

  • Bagikan
Menristekdikti, Mohammad Nasir. (FOTO: JPNN)
FAJAR.CO.ID -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) menyediakan dana abadi riset Rp 35 miliar pada tahun ini. Menristekdikti, Mohamad Nasir, menuturkan, pihaknya masih akan mencari tambahan dana abadi riset itu dari donatur-donatur luar negeri, termasuk dari Eropa. Dia menyebut potensi bantuan pendanaan dari lembaga bantuan dari Inggris sebesar 1 juta poundsterling. ”Dengan Inggris saya punya Newton Fund adalah 1 juta poundsterling. Jadi ini cukup besar,” ujar dia usai diskusi publik tentang RUU sistem nasional pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di kantor Fraksi PKB, kemarin (5/10/2017). Mengutip situs resmi Newton Fund, kerja sama mereka dengan Indonesia memang diwakili oleh Kemenristekdikti. Ada enam riset utama yang dikembangkan yakni energi dan perubahan iklim, kesehatan, maritim, pengembangan perkotaan, keamanan pangan, dan pengembangan kapasitas dalam bidang sains dan inovasi. Newton Fund yang diluncurkan pada 2014 hingga sekarang punya dana investasi 735 juta poundsterling hingga 2021. Dia mengungkapkan dana abadi riset itu akan dikhususkan untuk riset-riset yang punya peluang tinggi menjadi inovasi yang bisa dipergunakan masyarakat Oleh sebab itu, penelitian-penelitian yang akan diajukan itu perlu mendapatkan rekomendasi dari Dewan Riset Nasional (DRN) atau Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). ”Kami pemerintah sudah siapkan Rp 35 miliar untuk inisiasi pertama,” ujar dia. Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhamad Dimyati menuturkan sudah ada 70 usulan penelitian yang telah masuk. Dari jumlah tersebut hanya ada sekitar 12 penelitian yang akan mendapatkan dana penelitian.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan