Ngebut Saat Razia Balap Liar, Mahasiswa Unibos Ditembak

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID -- Mahasiswa dari kampus Unibos, Arialdi, menjadi korban penembakan oleh oknum polisi, Jumat dini hari (6/10/2017). Saat itu, polisi sedang melaksanakan giat razia di depan kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jalan Urip Sumoharjo. Nur Parawansyah yang membonceng Arialdi melintas dari arah Jalan Urip Sumoharjo, berencana pulang ke Asrama Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Maros. Karena Parawansyah tak mengenakan helm, polisi yang melaksanakan giat ingin memberhentikan kendaraannya. Hanya saja mereka panik, sehingga tak memberhentikan motor. Sontak seorang polisi langsung mengambil bambu, dan memukul ke arah Parawansyah. Mengenai badan, namun tak jatuh. Merasa kaget, Parawansyah langsung menancap gas. Oknum polisi tersebut langsung mengeluarkan senjata, dan menarik pelatuk. Dor.... Peluru pun tertancap di bahu kiri Arialdi dengan kondisi berlumuran darah, Parawansyah tetap menancap pedal gas sepeda motornya hingga tiba di Asrama Maros. Di sana, Arialdi mendapat perawatan. Para sahabatnya langsung mengambil peralatan sederhana, lalu melepaskan sendiri peluru tersebut. Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Maros, Chaerul Syahab, mengutuk keras tindakan oknum polisi yang menembak seorang rekannya yang baru pulang mengerjakan skripsi di depan Kampus UMI Makassar. Ia mengaku, rekannya memang salah karena tidak menggunakan helm saat melintas di tempat kejadian. Namun, tindakan oknum polisi yang melakukan penembakan itu sudah sangat keterlaluan dan tidak sesuai dengan prosedur. “Kami mengutuk keras tindakan oknum aparat yang sudah sangat keterlaluan itu. Harusnya mereka ditanya baik-baik, tapi malah dipukuli. Untung pelurunya tidak tembus sampai ke depan, sehingga korban masih selamat,” katanya. Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan, oknum polisi tersebut kini diperiksa oleh Propam Polda Sulsel. Dicky menjelaskan bahwa pagi itu, polisi sedang memantau balapan liar dan aksi begal di sekitar tempat kejadian perkara. Tiba-tiba ada sepeda motor yang dikendarai oleh mahasiswa yang kemudian disetop oleh petugas. Tetapi mereka masih tetap ngebut dan menghindar dari petugas. Akhirnya mahasiswa yang tidak mau berhenti ditembak dengan peluru karet. "Seharusnya mahasiswa itu berhenti saja kalau ada razia petugas. Itu karena Polri sering menerima keluhan masyarakat kalau daerah tersebut rawan kriminalitas dan balapan liar. Propam masih menyelidiki kasus tersebut," jelasnya. (ans)  
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan